Minggu, 24 November 2019

Santo Fransiskus Xaverius, Misionaris Perintis Agama Salib di Asia


Shalom... Kita ketemu lagi di blog Kisah Hidup Para Musafir Tuhan. Ini adalah Kisah hidup 25 orang Santo dan Santa yang Jasadnya sampai masih tetap utuh bertahun-tahun setelah wafat mereka ya...

Sekedar info, saya juga membuat vlog tentang ini ya bebs, jadi kalau kamu malas baca, bisa dengar lewat vlog saja : 
https://www.youtube.com/channel/UCDOdlk6kRi8eJtulUF_SKiQ

Nah, akan ada 1 blog tersendiri tentang penjelasan bagaimana orang-orang Kudus ini dijadikan teladan oleh Gereja Katolik ya, karena itu agak rumit dan panjang tapi akan saya ambil seperlunya saja. 

Orang Kudus atau yang kita sebut sebagai Santa (untuk yang wanita) dan Santo ( untuk pria) yang diadaptasi dari bahasa Latin, berarti orang beriman yang semasa hidup menampilkan pola hidup Kekudusan sejati, yang oleh Gereja, mereka diyakini telah mencapai kehidupan kekal di surga. 

Devosi kepada para Kudus ini berarti keterarahan hati kita secara total kepada Allah Tritunggal Mahakudus, dengan pertolongan doa-doa dan teladan hidup para santo dan santa.

Okey, jangan sampai itu membingungkan atau salah kaprah ya bebs, tujuan kita tetap Yesus Kristus sebagai perantara kita kepada Allah Bapa.

Santo Fransiskus Xaverius

Santo Fransiskus Xaverius terlahir sebagai putra bangsawan kaya raya, Bosque di Navarro, selatan Spanyol, pada tanggal 7 April 1506. Dengan nama Francesco de Yasssu Javier. Pada tahun 1530, ia lulus dengan Licence eś arts dari Universitas Paris. 

Kemudian ia melanjutkan studi dalam bidang teologi di kota yang sama. Sebagai pemuda bangsawan yang cerdas, ia bergaul dengan orang-orang terpelajar dan terkemuka di Paris. 

        St. Ignatius Loyola

Santo Fransiskus Xaverius berteman baik dengan St. Ignatius Loyola, yang kala itu sedang berjuang mendirikan sebuah serikat religius bersama temannya St. Petrus Faber. Santo Ignatius memiliki pengaruh besar pada jalan hidup Santo Fransiskus. 

Kecerdasan Fransiskus membuat Ignatius berusaha mengajaknya bergabung dengan serikat yang akan dibangun. Tapi kala itu Santo Fransiskus masih suka bersenang-senang. Kemudian, Ignatius mengutip kata-kata Yesus dari Kitab Suci yang kemudian sangat mempengaruhi perubahan hidup Santo Fransiskus; 

“Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwanya?”. (Matius 16:26)

Pertanyaan ini mengubah seluruh hidup Santo Fransiskus dan menjadikannya Abdi Allah di dunia. Pada tanggal 15 Agustus 1534, Santo Fransiskus dan 5 rekannya termasuk Santo Ignatius Loyola dan Santo Petrus Feber, mengikrarkan kaul pertama mereka di Gereja Montmatre, Paris. 

Pengikraran ini juga menandai berdirinya Serikat Yesus (Ordo Jesuit) yang direstui oleh Paus Paulus III pada tahun 1540. Keenam misonaris ini juga berjanji akan membantu Paus untuk memberantas ajaran sesat dan menyebarkan iman Kristen. Santo Fransiskus ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 24 Juni 1537.

Di usia 34 tahun, Santo Fransiskus diutus menjadi misionaris di Hindia Belanda. Ia ditawari oleh Raja Dom Joao III dari Portugal hadiah-hadian dan pelayan untuk membantunya. Tapi Santo Fransiskus menolak dan berkata :

“Cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan martabat sejati adalah dengan mencuci baju dan memasak makanan sendiri.”

Bersama beberapa rekan, Santo Fransiskus melakukan perjalanan yang sulit. Ia tiba di Goa pada tanggal 6 Mei 1542, dan memulai karya pelayanan mereka meliputi wilayah India Selatan, Srilanka, Indonesia, Jepang dan pulau-pulau lain di timur. 

Dengan cara pewartaan yang menarik dan kesalehan hidup, ia berhasil menawan hati ribuan orang dan mempermandikan mereka menjadi pengikut Kristus. Ia mengatakan; lengan kanannya sampai kelelahan karena banyaknya orang yang harus dipermandikan. 

Ia juga berani membela hak-hak penduduk pribumi dari penguasa sebangsa maupun kolonial yang korup. Santo Fransiskus mengajari mereka tentang ajaran Kristen yang mengutamakan cinta kasih.

Santo Fransiskus Xaverius tiba di Ambon, Indonesia pada tanggal 1 Januari 1546. Selama 6 bulan di pulau Ambon, Santo Fransiskus membaptis ribuan orang. Misi ini menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia. 

Dalam catatan hidupnya yang indah ia menekankan bahwa betapa ajaran Tuhan sangat dibutuhkan di tempat-tempat yang ia kunjungi. Ia mengajarkan doa-doa dan nyanyian-nyanyian suci dari Alkitab. Dan ia sungguh bersyukur ajarannya kemudian dijadikan rutinitas harian oleh penduduk pulau.

Sepanjang perjalanan dan kerja kerasnya yang melelahkan, Santo Fransiskus sangat dipenuhi sukacita dari Allah. Ia sungguh mendambakan dapat masuk ke China, dimana tidak seorang asingpun diperbolehkan masuk kesana. Setelah berbagai persiapan dilakukan, awal September 1552 Santo Fransiskus tiba di pulau Shangchuan, Tiongkok, sekarang bernama Hong Kong. 

Namun sebelum sampai ke daratan besar China, misionaris hebat ini jatuh sakit. Santo Fransiskus Xaverius meninggal karena kelelahan dan demam di pulau ini pada tanggal 2 Desember 1552, di usia 46 tahun. 

Santo Fransiskus dikuburkan di Shangchuan, namun pada 22 Maret 1553, jenasahnya yang masih utuh dibawa dan disemayamkan di Gereja Santo Paulus, Malaka. Sampai saat ini, sebuah makam terbuka di gereja itu menandai bahwa jenasah Santo Fransiskus Xaverius pernah disemayamkan disitu.

Pada 11 Desember 1553, jenasah Santo Fransiskus dibawa berlayar. Peti jenasahnya dihias dengan lilin-lilin, wewangian dan tirai-tirai indah dalam sebuah kabin. Diiringi lambaian perpisahan dari seluruh penghuni bandar Malaka. 

Ketika melewati selat Penang, kapal itu sempat kandas tapi kemudian tertiup angin kencang dan terdorong kembali ke perairan dalam. Tanggal 15 Maret 1553, kapal itu tiba Goa.

Setelah 16 bulan ketika peti Jenasah itu dibuka di Gereja Katedral, Goa, jasadnya masih utuh dan segar. Ribuan umat diijinkan memberi penghormatan terakhir dengan mencium kakinya dan banyak mujizat dilaporkan terjadi. 

Jasad yang tidak membusuk itu kemudian disemayamkan dalam peti perak pada tanggal 2 Desember 1637 di Basilika Bom Jesus di Goa.

Lengan depan Santo Fransiskus Xaverius yang semasa hidup digunakan untuk mempermandikan orang, dipisahkan oleh Prefektur Jenderal Serikat Yesus, Claudio Acquaviva pada tahun 1614 dan kini dipajang dalam sebuah Reliquarium (tempat penyimpanan relikwi) perak dalam Gereja II Gesü, Gereja utama para Jesuit di Roma.

  Paus Gregorius XV

Santo Fransiskus Xaverius dinyatakan Kudus dan dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV pada tanggal 12 Maret 1622. Pesta perayaan Santo Fransiskus Xaverius dirayakan setiap tanggal 3 Desember.

Santo Fransiskus Xaverius adalah sahabat bagi semua orang. Ia enerjik, menarik, rendah hati dan penuh pengabdian akan karya misinya. Ia mendirikan pusat-pusat katekumenat dan sekolah-sekolah. Ia berusaha mendidik imam-imam pribumi di setiap tempat yang ia kunjungi, demi niat ini ia rela bahasa daerah setempat. 

Ia dijuluki sebagai ‘Misionaris Perintis Agama Salib’ di Asia dan misionaris terbesar sejak Santo Paulus. Oleh karena teladan hidupnya, Paus Pius X mengangkat Santo Fransiskus Xaverius sebagai Santo Pelindung Utama Karya Misi.


Referensi: katakombe.org, imankatolik.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...