Salve.. Seperti yang saya janjikan bahwa ada 25 Santo dan Santa yang kisah hidupnya akan saya ceritakan di blog ini ya... Sebenarnya ada 250 orang Kudus, Tapi tidak semuanya akan saya ceritakan disini.
25 orang Kudus yang saya ceritakan disini adalah mereka yang sampai proses Kanonisasi, tubuh fisik mereka tidak hancur, melainkan tetap awet dan bagus. Jarak antara mereka wafat sampai masa Kanonisasi, sangat lama dan panjang. Karena ada berbagai tahap dan proses yang harus dilewati.
Kubur mereka akan dibongkar jika proses penyelidikan dan kanonisasi akan dimulai. Kisah hidup para kudus ini ada bukti tertulis dan melalui proses wawancara orang-orang terdekat, atau di lingkungan tempat mereka tinggal.
Karena walaupun sudah wafat berabad-abad lalu, pasti ada saja keluarga atau masyarakat sekitar yang masih mengingat kisah mereka, karena semua proses ini tidak akan dimulai jika tidak ada pengajuan dari orang-orang yang telah lebih dulu mengenal mereka.
Juga menurut saya, ke-25 orang Santo dan Santa ini sudah mewakili hampir seluruhnya iya kan? Toh disini yang kita fokuskan adalah teladan hidup mereka serta pengalaman pribadi mereka yg ajaib bersama Yesus.
Santa Angela Marici
Santa Angela adalah pendiri Ordo Santa Ursula (OSU), yang didirikan sejak tanggal 25 November 1536 di Italia. Ordo ini bermisi di bidang pendidikan bagi remaja dan sudah tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Angela lahir sekitar tahun 1474 di kota Desenzano, Italia. Keluarganya adalah keluarga yang saleh, orang tua Angela memberikan pendidikan yang baik pada kedua putrinya. Mereka diperkenalkan pada para Santo dan Santa.
Ibu Angela adalah wanita yang memiliki jiwa sosial tinggi, ia memperhatikan orang-orang miskin dan kesusahan. Hal itu tertanam dengan sangat baik dalam diri Angela kecil. Ayah Angela adalah pemilik ladang anggur anggur yang besar. Sejak kecil mereka ditanamkan pentingnya pengetahuan agama dan kebaikan oleh orang tuanya.
Ketika berusia 10 tahun, Angela kehilangan kedua orangtuanya karena wabah penyakit. Bersama kakak perempuannya, Angela dirawat oleh pamannya. Namun kesedihannya tidak berakhir, di usia 13 tahun Angela kembali harus kehilangan kakaknya juga.
Bahkan kakak perempuannya ini meninggal sebelum sempat menerima Sakramen terakhir, Angela sangat khawatir akan keselamatan jiwa kakaknya.
Dalam kesedihan dan doa-doanya, suatu ketika, saat Angela berada di ladangnya, ia mendapatkan sebuah penglihatan. Serombongan malaikat-malaikat naik turun tangga yang menghubungkan dunia dan surga. Dan di antara malaikat-malikat itu ada serombongan gadis-gadis, Angela mengenali salah satunya sebagai kakak perempuannya.
Dia diberitahu oleh Tuhan Yesus bahwa kakaknya sudah diselamatkan. Hatinya sungguh tenang dan bersyukur. Sejak itu Angela berjanji akan menyerahkan seluruh sisa hidupnya untuk pelayanan pada Tuhan.
Di masa remaja, Angela menjadi wanita muda yang pergaulannya luas dan bebas. Ia sangat pintar bergaul, dan lagi pamannya adalah seorang yang kaya raya. Tapi dalam kehidupan yang mewah itu ia teringat akan janjinya ketika melihat kakaknya dalam rombongan para malaikat di ladangnya. Angela kemudian bergabung dengan ordo ketiga Fransiskan. Dia ingin hidup sederhana dan meneladani Santo Fransiskus.
Setelah pamannya meninggal, Angela kembali ke Desenzano. Di kota kecilnya ini ia mendapati anak-anak tidak mendapatkan pendidikan tentang agama dan perbuatan baik. Hatinya terketuk. Kemudian Angela mendapatkan penglihatan lagi, ia melihat dirinya sedang memberikan pengajaran kepada para pemudi.
Angela menyadari Tuhan memanggilnya untuk tugas mulia itu. Ia lalu mengumpulkan teman-teman perempuannya untuk mengajarkan pelajaran Agama pada anak-anak di kotanya. Karena saat itu tidak ada satupun biarawati dari ordo religius yang memperhatikan tentang pendidikan. Teman-teman Angela sangat bersemangat membantunya.
Suatu ketika, Angela mendapatkan tugas dari Ordo Fransiskan untuk menghibur sebuah keluarga yang baru kehilangan anaknya. Ia menyadari bahwa perang yang berlangsung di kota Brescia mengakibatkan banyak kehancuran. Penduduk menderita, anak-anak terlantar, orang tua kehilangan anaknya, gadis-gadis dilecehkan dan direndahkan, kemiskinan merajalela dan nilai-nilai hidup dalam masyarakat merosot.
Pelan-pelan Angela membantu semua orang yang membutuhkannya. Yang sedih dihibur, yang bertengkar didamaikan, ia memberikan kedamaian di hati para imam, menasihati gadis-gadis dan membela hak-hak perempuan.
14 tahun ia berkarya di Kota Brescia. Pada suatu perjalanan ziarah ke Yerusalem, Angela mengalami kebutaan. Tapi ia tetap melanjutkan ziarahnya. Ia tetap teguh dan berserah diri pada Tuhan sepanjang perjalanan ziarah di tanah suci karena ia percaya Tuhan akan senantiasa menyertainya.
Karena imannya yang besar Tuhan berkenan menyembuhkan matanya. Angela mendengar suara Tuhan berkata: “Teguhkanlah hatimu, sebelum meninggal kau akan mendirikan sebuah perkumpulan perempuan di Brescia yang menjadi harta Tuhan sendiri”.
Pada tanggal 25 November 1536, 28 perempuan muda mempersembahkan hidup mereka kepada Tuhan, itulah awal mula berdirinya Ordo Santa Ursula. Angela mempercayakan Ordo yang didirikannya dalam perlindungan Santa Ursula. Santa pelindungan pendidikan tertinggi di abad pertengahan yang dihormati sebagai pemimpin para wanita dan teladan martir keperawanan kristen.
Dikarenakan berbagai kesulitan dan halangan kala itu, pada awalnya para perempuan muda itu tinggal di rumah mereka masing-masing karena belum mempunyai biara. Sampai akhirnya mereka bisa hidup berkumpul dalam satu tempat.
Santa Angela meninggal pada masa awal berdirinya ordo OSU, tanggal 27 Januari 1540. Kepercayaannya kepada Tuhan telah banyak kali menolong dia melewati masa sulit dalam hidupnya.
Santa Angela tidak pernah sedikitpun meragukan penyertaan Tuhan pada karya pelayanan yang sudah dirintisnya, dan itu terbukti benar kan?? Ordo Santa Ursula dikenal dan tersebar di seluruh penjuru dunia.
Santa Angela dikanonisasi oleh Paus Pius VII pada 24 Mei 1807. Pesta perayaannya dirayakan setiap tanggal 27 Januari. Jenasah Santa Angela disemayamkan di Church of Saint Afra, Brescia, Italy.
Nah apa yang kamu rasakan ketika membaca pengalaman hidup para Kudus ini? Sudah empa orang Kudus yang saya ceritakan di blog saya ini. Semuanya dari Roma, Italia. Saya pribadi merasa ini sangat menakjubkan. Beberapa dari mereka bahkan terlahir kaya raya, tapi kemudian memilih hidup sangat sederhana, melepaskan segala kemewahan dan hidup untuk melayani Tuhan dan orang miskin.
Mereka rela kehilangan nyawa demi iman mereka kepada Tuhan. Dan akhirnya Tuhan berkenan memberkati hidup dan karya mereka, bahkan ketika mereka wafat mereka mendapatkan kemuliaan dari Tuhan dan manusia.
Mari kita saling mendoakan, semoga Tuhan Yesus memberkati seluruh hidup dan karya pelayanan kita, Amin.













Tidak ada komentar:
Posting Komentar