Heyy Gengs..... Hey, I love this image. Woman with long hair, cute face, sit in the front of her laptop with a cup of coffee. Thankyou anyone for the pict, sorry for borrow this. I don’t know why I am so excited to talk
about movie, maybe, because I just looking for a reason to talk, I mean to
write... For me, writing something is the same with talking, because saya
menulis segala sesuatu yang berbicara di dalam pikiran saya hehe... This is the
tips, you have to do what you love to do. Lakukan atau kerjakan apa yang kamu
suka ya gengs... jangan pernah ngikutin orang lain atau sekedar follow sesuatu
yang lagi viral, no way bebs... you will be bored soon and you never give your
best. And, jika kamu mau membuat review film, segera kerjakan secepatnya
setelah kamu menonton film itu (belajar dari pengalaman sendiri hahaha...),
karena kalau nunggu lama2, kamu bakal lupa kemudian terpaksa nonton dari awal lagi
deh... karena kita setidaknya 75% kita harus memahami alur cerita, karakter and latar
belakang, biar yang baca ngerti, seperti itu ya...
Okay, let’s talk about The Keeping Hours. Film rilis 2018 ini
bergenre Family dengan sentuhan Supranatural alias misteri. Sepasang suami istri,
Mark (Lee Pace) dan Elizabeth (Carrie Coon), memiliki seorang putra bernama
Jacob. Hidup mereka yang indah tiba2 hancur saat Jacob meninggal dalam kecelakaan
di usia 5 tahun. Keduanya benar2 kacau dan saling menyalahkan.
Mereka bertahan
selama 2 tahun setelah kematian Jacob, kemudian memutuskan bercerai. Elizabeth
lalu mengubur dirinya dengan kesibukan menjadi penulis buku, menikahi duda dengan 2 putri dari pernikahan sebelumnya dan memperoleh kehidupan yang selalu dia impikan.
Sebaliknya, Mark lebih memilih tetap sendirian, menjadi robot pekerja di kantor tanpa kenal waktu. Depresi membuat Mark menjadi sangat pemarah dan tidak berperasaan, bahkan terhadap anak kecil.
Sebaliknya, Mark lebih memilih tetap sendirian, menjadi robot pekerja di kantor tanpa kenal waktu. Depresi membuat Mark menjadi sangat pemarah dan tidak berperasaan, bahkan terhadap anak kecil.
5 tahun kemudian ia ditelpon pengurus properti, rumah lama
mereka, yang selama ini dijadikan properti sewaan, ditinggalkan begitu saja oleh penyewa
sebelumnya. Mark diminta datang kesana untuk membereskan. Di rumah itu, ia didatangi
seorang wanita cenayang yg mengaku dipanggil oleh penyewa rumah untuk berkonsultasi.
Merasa tidak memanggil, Mark menyuruh wanita itu pergi. Mark lalu memutuskan menelpon Elizabeth dan memberitahu niatnya untuk menjual
rumah. Tiba2 saja pintu kamar seperti ada yang membanting. Mendengar suara langkah kaki di lantai atas, Mark naik untuk melihat. Saat itulah ia melihat Jacob, putranya yg sudah 7 tahun meninggal.
Setelah meyakinkan diri
dengan penglihatannya, Mark lalu menelpon mantan istrinya dan memintanya datang. Kejadian aneh ini
seolah memberi mereka kesempatan kedua untuk melihat Jacob lagi, setelah 7
tahun lamanya berusaha move-on dari keterpurukan. Keduanya bergantian membagi
waktu untuk mengurus Jacob. Wujudnya nyata, ia beraktifitas seperti manusia
umunya, berkomunikasi dengan lancar tapi tidak bisa disentuh.
Kenyataan ini membuat Mark bertanya-tanya, apa sebenarnya yang
terjadi? Ia lalu memutuskan mencari wanita cenayang yang pernah datang ke rumahnya.
Menurut sang cenayang, kejadian Jacob kembali dari kematiannya dalam wujud hantu,
kemungkinan besar karena ada hal yang belum terselesaikan. Memang mengherankan,
seorang anak usia 5 tahun yang meninggal, apa iya ada tugas yang belum
diselesaikan? Cenayang itu menyarankan Mark untuk bertanya langsung kepada
Jacob. Namanya juga tanya sama anak kecil, butuh kesabaran dan kecermatan untuk
menyambung-nyambung kalimatnya, iya kan? Tapi perlahan Mark mulai sadar tujuan
kedatangan Jacob kembali.
Reuni Mark dan Elizabeth di rumah itu sejak kehadiran Jacob
seolah meng-clearkan banyak kesalahpahaman dalam keretakan rumah tangga mereka.
Hal ini juga memberi dampak buruk pada hubungan Elizabeth dan suaminya.
Lalu
Mark mendapati sebuah kenyataan pahit bahwa Elizabeth menderita penyakit
mematikan. Ketika orang yang sudah meninggal tiba-tiba hadir lagi dalam
kehidupan kita, mungkin ada masalah yang harus mereka selesaikan.
Dan memang
itulah maksud film ini. Apa kira2 misi Jacob sebenarnya? Dan bagaimana nasib
hubungan Mark dan Elizabeth? Ayuk nonton yuukk... hehehe...
Okey gengs, see you soon in the next project...









amazing,,
BalasHapushehe... Thankyou. Have you seen this movie?
HapusNo, I've never watched it. But from Your amazing resume, I or people can catch the point that it will be impressing to be looking for. Lagi enak2 baca ceritanya, tiba-tiba muncul dua kalimat terakhir: "Apa kira2 misi Jakob sebenarnya? Dan bagaimana nasib hubungan Mark dan Elisabeth? Ayuk nonton yukkk...hehhehe…" Wah, sungguh terlalu tidak mau tuntaskan ceritanya, tuntaskan rasa penasaran orang. It's like Your purview to make people stay curious. By the way, it's impressing. Thank You.
HapusSebenarnya itulah tujuan saya, make people curious 😁 I sugesst you have to watch it, this movie reminds me of many things. thankyou for your compliment, this means a lot to me... 😊
HapusO ya? Maybe one day, I'll try to look for it. By the way, keep it up, You are so talented in writing and describing core of emotion. Well done. Thank You.
Hapus