Kamis, 18 Juli 2019

Ini Tentang Dilan 1990


Hai Gengs..... We meet again...

Sebelumnya nih sekedar info, saya menemukan banyak sekali review Film2 yang ada di Google, IG, Youtube, pokoknya semua media sosial. Dari yang saya baca semuanya spesifik dan sangat informatif. Jujur, saya kurang mengerti soal plot dan penokohan dalam sebuah film ya, bukan keahlian saya soalnya (hehe...). Jadi kalau saya menulis review film di blog ini benar-benar karena saya suka nonton film dan reviewnya murni saya ambil dari kisah dan alur film tersebut. Soal penokohan, plot, latar belakang, lokasi dan lain2 saya percayakan sepenuhnya pada pembuat film ajahh soalnya membuat film itu tidak gampang kan??? Mana lagi harus menghadapi petugas edit dan kritikus film segala macam, euhhh ribet... so kita sebagai penikmat film sebatas nikmati saja, ya kaann??

Okay, hari ini kita akan bicara tentang Film Indonesia yaitu ‘Dilan 1990’, dirilis Januari 2018 dan membooming sejagat persilatan di Indonesia (hihihi..). Diadaptasi dari Novel ‘Dia Adalah Dilanku 1990’ karya Pidi Baiq yang juga turun tangan langsung menjadi penulis skenario film ini. 


Waktu itu film Dilan ini digilai wanita dari hampir semua kalangan, mulai dari yang paling kecil sampai emak-emak kayaknya yang masa SMA-nya sekitar tahun 90-an kali ya?. Penontonnya mencapai 3000 lebih, sudah terlalu besar jumlahnya untuk sekedar film remaja jaman dahulu seperti ini.

Kisahnya berawal dari pertemuan Milea Adnan Husein (Vanesha Prescilia) dan Dilan (Iqbaal Ramadhan) dalam perjalanan ke sekolah. Scene ini kemudian menjadi sangat viral dengan berbagai meme di media sosial (hahaha..). Milea adalah anak pindahan dari Jakarta, karena profesi ayahnya sebagai Tentara membuat mereka harus pindah ke Bandung. Sementara Dilan juga anak dari seorang Tentara dan ibunya Guru Kepala Sekolah, tapi bukan di sekolahnya Dilan (saya lagi mikir aja kalau ibunya Dilan ini yang jadi kepala sekolah di SMA mereka, gimana ya ceritanya?). Dari cerita Milea (yang menjadi plot film ini) kita tahu bahwa Dilan adalah ketua geng motor yang dijuluki ‘Panglima Tempur’. 


Kayaknya Dilan ini nakal sekali ya? Apa-apa diselesaikan dengan berantem. Kisah Milea membuat kita jadi tahu bahwa Dilan ini sangat disegani teman-temannya terbukti saat Anhar yang begitu ketakutan minta maaf sama Milea ketika tanpa sengaja dia menampar Milea. Dan kemudian benar, dia dihajar habis-habisan oleh Dilan. Keseluruhan film ini menceritakan cara Dilan mendekati dan menjadi kekasih Milea. Tidak butuh usaha yang terlalu keras, cukup percaya diri, sedikit lebay, jadi peramal dadakan tapi tetap sopan, akhirnya Milea yang sebenarnya sudah punya cowok di Jakarta, Beni (Brandon Salim), jadi suka dan rindu sama Dilan. Bukan hanya itu, Milea sebenarnya juga diincar sama ketua kelasnya si Nandan (Debo Andryos) dan Kang Adi (Refal Hady) guru les-nya. Hebat juga si Dilan ini ya kan?? Gambaran anak SMA jaman 90-an yang malu-malu, telponan pake telpon umum, tulis surat, titip salam, naik motor bokap (hehe..), baju seragam isi dalam pake ikat pinggang, terekam jelas sepanjang cerita, benar-benar bisa membuat kita semua kangen masa sekolah dulu. Bagaimana Dilan kirim coklat lewat tukang koran, kasih TTS yang sudah diisi sebagai hadiah ulang tahun, telepon Milea tiap malam atau ngajakin keliling kota pake motornya membuat film ini manis dan menyenangkan.


Pada akhirnya mereka jadian, walau Dilan sempat mundur karena menyangka Milea sudah jadian sama Nandan (tipikal anak jaman itu ya, kalau sekarang pasti main rebut aja hahaha...). Tapi kedekatan mereka membuat Dilan jarang bergabung dengan geng motornya. Hal ini ternyata membuat teman2 geng Dilan ada yang tidak suka dengan kehadiran Milea, itu jugalah yang membuat Anhar tak sengaja menampar Milea. 


Orang tua Dilan, terutama Bundanya (diperankan oleh Ira Wibowo) adalah tipikal ibu yang pengertian dan moderen. Karakter ayah dari Dilan dan Milea jarang muncul, bahkan ayah Dilan tidak pernah kelihatan sama sekali selama film berlangsung. Menurut Milea, Dilan bukan pribadi yang kasar, beda dengan Benni yang pemarah, Dilan penyayang, suka buat Milea tertawa dan siap jadi pembela kalau ada yang mengganggu pacarnya. Kata-kata Dilan yang digambarkan Milea dalam film ini manis dan lucu.


Sebenarnya sebelum saya baca Novel ‘Dia adalah Dilanku 1990’ saya juga tidak terlalu paham apa asyiknya film ini, hanyalah bahwa ini adalah cerita dari seorang wanita bernama Milea yang mengenang romansa masa SMA-nya, menurut dia itulah masa paling bahagia dalam hidupnya. Menarik? Menurut saya, mungkin kamu harus baca bukunya dulu sebelum nonton filmnya biar kamu lebih memahami cerita Milea. Maaf ya, saya jadi tidak bisa menceritakan alur kisah secara keseluruhan, saya bingung juga soalnya (hahahaha....). Yang jelas kalau kamu penggemar film dan pengen nonton film yang menarik, jangan nonton Dilan deh, kamu tidak akan puas. Tapi kalau kamu memang suka sama Dilan dan Milea dan sudah baca buku-bukunya Pidi Baiq, boleh nonton film ini. Saya?? Entahlah, di satu sisi film ini membangkitkan masa-masa SMA tahun 90-an tapi di sisi lain film ini tidak menawarkan hikmah apapun deh, hanyalah bahwa gara-gara film ini saya jadi tahu Iqbaal Ramadan dan Vanesha Prescilia. Saya juga nonton film ini karena penasaran. Oya, sebenarnya soundtrack lagu-lagunya manis, enak didengar buat yang lagi rindu hehehe....


Okay, sudah dulu ya gengs, kalau memang setelah membaca seluruh review saya dan kamu tetap tidak mengerti, mungkin kamu harus nonton sendiri film Dilan.
Seperti biasa, berikut list lagu soundtrack Dilan: 1. Dulu Kita Masih Remaja (The PanasdalamBank), 2. Kemudian Ini (The PanasdalamBank), 3. Kaulah Ahlinya Bagiku (The PanasdalamBank), 4. Kamulah Mauku (The PanasdalamBank), 5. Itu Akan Selalu (The PanasdalamBank), 6. Dimana Kamu (The PanasdalamBank), 7. Berpisah (The PanasdalamBank ft Vanesha), 8. Kau Ada (The PanasdalamBank ft Hanin Dhiya), 9. Bersamamu Berdua (The PanasdalamBank ft Christi Colondam), 10. Aku dan Angin (The PanasdalamBank ft Ghaitsa Kenang).  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...