Jumat, 19 Juli 2019

Drama Korea 'On The Way to The Airport'


Hai gengs.... it’s 19 of June 2019 (woww 19-19 right? I just realized it) and I want to talk about a different Movie, bukan movie juga sih sebenarnya tapi sebuah drama Korea berjudul ‘On The Way to the Airport’


Menurut saya, para penulis skenario drama or Korean movie punya imajinasi yang sangat tinggi dan kreatif gengs.. Mereka mampu menciptakan karakter dengan alur cerita yang tidak terpikirkan sama sekali oleh manusia biasa seperti kita (yeahh...), but menurut saya yang sering terjadi dalam drama Korea adalah they are all happy ending. Jadi, setelah melewati proses belasan (kadang puluhan) episode yang menguras air mata, otak, tenaga and then ending-nya pasti simpel, mudah ditebak and everybody happy. Coba ya sesekali ending-nya tu ekstrim or yang tidak terlintas sama sekali dalam pikiran orang. Anyway, kalau saya yang jadi penulisnya belum tentu juga saya bisa kan ya?? (hehehe...)


Okay, On The Way to The Airport dirilis pada September 2016. Berbeda dengan drama korea kebanyakan yang mengangkat tema tentang kehidupan remaja or masa pacaran, drama ini mengusung persoalan merried people yang pada dasarnya punya kehidupan masing-masing lalu kemudian dipertemukan oleh nasib. Ada beberapa karakter yang difokuskan dalam kisah ini, karena mereka berkaitan satu sama lain, like I said, nasib mempertemukan mereka. Choi Soo-ah (Kim Ha-neul) seorang ibu rumah tangga yang punya profesi sebagai pramugari senior memiliki pembawaan yang tenang, hangat dan penyayang sebagai seorang teman, ibu maupun istri. Dia adalah pribadi yang sangat 'ibu' sekali ya gengs, walaupun profesinya pramugari, tapi sangat humble. Ada scene dalam drama ini ketika Soo-ah datang ke pembukaan cafe dan terpaksa meminjam dress temannya yang super thight, hahaha dia sangat risih karena merasa tidak layak lagi. Berbanding terbalik dengan suaminya Park Jin-seok (Shin Sung-rok) seorang kapten Pilot Pesawat tampan, hanya mencintai diri sendiri dan pekerjaannya, dia selalu menganggap seluruh urusan rumah tangga dan anak adalah tanggung jawab istrinya dan akan terus menyalahkan istrinya jika ada masalah, keduanya memiliki seorang anak perempuan bernama Park Hyo-eun, gadis kecil lincah nan ceria juga sangat mengasihi ibunya. 

Karena pertimbangan tertentu, Hyo Eun disekolahkan di sebuah sekolah International di Kuala Lumpur dan tinggal di sebuah asrama putri milik seorang wanita korea bernama Marie. Hyo Eun kemudian mendapat teman sekamar yaitu Annie seorang anak pendiam dan sangat baik hati yang juga berasal dari Korea. Walau baru beberapa waktu bersama, Annie dan Hyo Eun sudah sangat dekat. Ayah Annie adalah seorang arsitek, Seo Do-woo (Lee Sang-yoon), karakter Do-woo adalah ayah yang penuh kasih pada anaknya sementara ibu Annie, Kim Hye-won (Jang Hee-jin) adalah seorang seniman kerajinan Korea dengan pribadi yang dingin. Dia mengabdikan seluruh hidup dan kemampuannya untuk pekerjaannya dan tidak begitu peduli dengan Annie. Awalnya saya tidak begitu paham tentang Hye-woon, sebagai seorang ibu dia terlalu dingin, cenderung menyeramkan (huffft...). 


Sebenarnya hidup mereka aman sejauh ini, kelihatan bahwa Do-woo dan Soo-ah mampu menerima kekurangan pasangan masing-masing. Atau mungkin mereka belum menyadarinya. Keduanya juga tidak banyak protes saat pasangan mereka meminta menyekolahkan anaknya masing-masing jauh di Malaysia padahal mereka tidak suka jauh2 dari anak2nya. Lalu sebuah peristiwa mengubah segalanya. Berawal dari kecelakaan yang menewaskan Annie, niatnya untuk pulang ke korea di hari ulang tahun sang nenek dihalangi oleh ibunya. Annie berlari dengan perasaan sedih, disini dia sempat bertabrakan degan Soo-ah yang sedang dalam perjalanan menuju pesawatnya, di luar bandara Annie tertabrak dan meninggal di rumah sakit sebelum ayahnya sempat tiba di Malaysia. Peristiwa inilah yang kemudian menyatukan Soo-ah dan Do-woo, kesedihan Do-woo kehilangan anaknya lalu perlakuan istrinya yang seolah ingin melupakan segalanya tentang Annie dipertemukan dengan kelemah lembutan Soo-ah yang hangat dan penuh empat, tapi dibalik itu juga menyimpan kecewa tak terungkapkan pada keacuhan suaminya yang menyebalkan menurut saya. Oiya, di episode pertama ini dengan berbagai kejadian, Do-woo dan Soo-ah sama2 belum menyadari bahwa mereka sudah sering bertemu tapi belum paham mereka orang tua dari anak2 yang saling berhubungan. 


Eh, tapi saya suka dramatisasi adegan pertemuan keduanya di pesawat saat Soo-ah menyadari bahwa pria itu adalah ayahnya Annie, atau setiap kali mereka akan bertemu di bandara, saat Soo-ah turun dengan eskalator dan Do-woo menunggu di tempat duduk, so romantic... Nah, dari sinilah semuanya berawal. Kekecewaan masing-masing mendekatkan keduanya. Mereka nyaman, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Do-woo merasa didengarkan dan Soo-ah merasa dipahami, seolah mereka menemukan teman untuk berbagi ketika mereka tidak mendapatkannya di rumah dan menjadi seperti anak muda yang sedang jatuh cinta. Kamu akan menemukan adegan2 di setiap episode yang menggambarkan keduanya saling menyukai dan merasa terikat tapi status membuat mereka tidak boleh memperlihatkan hal itu. Do-woo kecewa dengan istrinya yang tanpa ekspresi, dingin2 saja menghadapi kematian anaknya bahkan memaksa Do-woo menguburkan Annie di Malaysia saja, memaksa semua orang dalam rumah untuk tidak membicarakan tentang anak itu lagi lalu membuang semua barang2nya. Sebenarnya awal menonton drama ini saya tidak berpikir sama sekali bahwa Annie bukan anak kandung Do-woo, tapi anak Hye-won dari pria di masa lalu yang tidak dicintainya. Fakta ini sepertinya menjelaskan mengapa dia sangat membenci Annie. Setelah beberapa episode saya baru menyadari banyak sekali yang disembunyikan oleh Hye-won dari suaminya. 


Seluruh keluarga Do-woo sangat mengasihi dan kehilangan Annie, bertolak belakang dengan ibunya sendiri. Tanpa sepengetahuan Hye-won abu jenasah Annie dibawa pulang ke Korea. Setelah kematian Annie, Soo-ah membawa Hyo Eun pulang ke Korea dan mengurus kepindahan Hyo Eun dengan bantuan Do-woo. Soo-ah sesungguhnya seorang wanita karier sekaligus ibu rumah tangga yang kesepian, stress dengan hidupnya, selalu merasa bersalah atas segala hal dan berusaha memendam perasaan kecewa pada suaminya yang menurut saya sama sekali tidak mengerti cara berhubungan dengan anak dan istrinya sendiri untuk kemudian sibuk mencari alasan agar bisa mengirimkan anak dan istrinya keluar dari rumahnya. Dia menjadi idola di antara para pramugari, sangat narsis dan ia sama sekali tidak mau kehilangan pesonanya. Ketika Do-woo dan Soo-ah saling menghibur dan menguatkan, Hye-won dan Jin-seok terlalu sibuk dengan pekerjaan dan ambisi mereka. Rasa syukur Do-woo atas kehadiran Soo-ah tergambar dari kata2nya “Keberadaanmu saja sudah merupakan bantuan besar bagiku”, I just wondering, kenapa bukan istrinya yang ada di posisi itu tetapi malah orang asing, istri orang pula, kenapa bukan Hye-won yang menjadi orang terakhir bertemu dengan Annie atau ibunya Do-woo sebelum mereka meninggal, kenapa justru ikatan batin Do-woo lebih kuat dengan Soo-ah ketimbang Hye-won. Ketika Soo-ah mulai menghindar dan merasa bersalah dengan hubungan mereka, Do-woo selalu menemukan kata-kata untuk membenarkan semua itu atau membuat Soo-ah merasa lebih baik juga seluruh alam semesta seolah tetap berinisiatif mempertemukan mereka. Seperti kata temannya Do-woo ‘Annie, ibu dan seluruh dunia ingin kalian bersama, aku rasa tidak ada yang bisa berbuat apa2’. Ibu mertua Soo-ah, menurut saya sama menjengkelkan seperti suaminya. Sepertinya Do-woo jatuh hati ketika melihat Soo-ah memeluk tas berisi abu jenasah Annie saat hujan dari bandara ke mobil seolah dia sedang memeluk seseorang. Pada episode 4, Soo-ah menggambarkan perasaannya ketika berada di sebuah situasi saat Hye-won hampir saja memergoki meraka, dia merasa ‘Menakutkan dan menyedihkan’. 


Saya menyadari pada dasarnya mereka tidak ingin melakukannya, tapi tidak ada seorangpun yang ingin kehidupan yang tidak bahagia, dan mereka hanya ingin merasakan lagi rasa yang sudah lama hilang dari kehidupan mereka saat itu, mungkin itulah yang membuat mereka berdua memilih untuk terus bertemu walau dibarengi dengan rasa bersalah. Hhh... kalian harus benar-benar memperlakukan pasanganmu dengan baik yah gengs sebelum kamu benar-benar kehilangan mereka dan menyesalinya.... O God, kalau cowoknya sekeren Lee Sang-yoon, how can I refused (wkwkwkwwkk.... come on, kamu diperlakukan semena-mena di rumah oleh suami dan mertuamu, tapi sangat dikagumi dan diperlakukan begitu nyaman oleh pria tinggi, tampan, hangat dan penuh kasih seperti itu bebs.... But, itu bukanlah pembenaran ya gengs, jangan diambil hati, I just say it). Benar kata orang-orang, ketika kau melakukan kesalahan kemudian merasa nyaman di dalamnya, kau tidak akan bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Kematian ibu Do-woo malah memberikan alasan bagi keduanya untuk semakin dekat, seperti saat Annie meninggal, Soo-ah membuatnya bisa bangkit dari kesedihan. Sudah beberapa kali setelah itu mereka hampir tertangkap oleh pasangan masing2. Tapi tidak membuat mereka berpisah, malah semakin terikat. Ketika Hyo-eun sedang sakit, Soo-ah malah menginap semalaman dengan Do-woo lalu bepergian ke sebuah perkampungan yang tenang berdua. Ada saat dimana Soo-ah menyadari kedekatan mereka tidak benar, awalnya hanya saling curhat tentang anak2 atau perasaan mereka sebagai orang tua, dimana hal ini tidak pernah bisa mereka lakukan dengan pasangan sendiri, kemudian mulai menjurus menjadi berbahaya bagi rumah tangga masing2 dan membuat segalanya menjadi buruk, tapi tetap saja kemudian selalu ada alasan untuk bertemu lagi. Lalu ia memutuskan mengajukan pengunduran diri dari pekerjaannya, meninggalkan suaminya dan berlibur ke pulau Jeju bersama Hyo Eun. Ironisnya di masa2 rentan seperti itu, Do-woo malah semakin banyak menemukan kebohongan istrinya. 


Ketika pada akhirnya Do-woo dan Soo-ah memutuskan tidak saling bertemu lagi, justru di saat mereka berusaha bangkit dari keterpurukan karena kegagalan hubungan masing2. Sebenarnya ada banyak peringatan dalam film ini, seperti kalimat “Tidak ada pria yang sukses setelah menyingkirkan istrinya..’ atau ‘kau tidak bisa mempercayai pria yang sudah menikah, mereka tidak akan memberikan hatinya. Mereka hanya memerlukan wanita sebagai jaminan saja bahwa mereka masih berguna’. And you know what, ketika kau melakukan kesalahan, banyak hal dalam hidupmu yang akan terbengkelai dan berjalan buruk, tidak akan ada rahasia yang bisa disembunyikan selamanya. Yeahhh gengs, itu pelajaran penting buat kita semua.

Oke, cukup segitu saja ya gengs... (saya suka menggantung ketika mereview film yaa hahahaha saya hanya mau kalian penasaran dan menontonnya. Apalagi drama Korea, kamu tidak akan memahami endingnya jika kamu tidak mengikuti prosesnya bebs..) biasanya saya hanya menulis 4 halaman untuk review, tapi ini sudah 6 halaman hahahha.... saya menulis review ini sambil menonton drama ini lagi, untuk kedua kalinya karena sudah lama sekali saat saya menontonnya, I can’t remember all detail, so I watch it and then I wrote this hehehe... Ada banyak sekali karakter menarik dan konflik dalam drama ini (memang seperti itulah drama korea pada umumnya), ada teman Soo-ah yang sangat cantik dan baik hati tapi ternyata pernah punya hubungan dengan Park Jin-seok, ada juga seorang pramugari yang tergila-gila dengan Jin-seok dan berusaha membuat Soo-ah merasa tidak berarti, kamu harus menontonnya sendiri untuk bisa memahami jalan ceritanya, tenang, hanya 16 episode itu termasuk pendek ya untuk ukuran drama2 Korea pada umumnya. Oya, kamu akan tahu betapa menarik neneknya Annie yang masih hidup secara tradisional dan jatuh hati dengan kebaikan Soo-ah. Drama ini menampilkan gambar perumahan yang bagus, dapur, kamar tidur, ruang tamu mereka seperti contoh2 interior rumah di Instagram. Dan juga kita jadi tahu kehidupan seorang pramugari yang ternyata tidak seindah kelihatannya. Akan tetapi, hanya karena menceritakan tentang dua orang yang sudah menikah lalu tertarik dengan orang lain tidak menjadikan drama ini terkesan murahan. Malah menurut saya pada akhirnya mereka menyelesaikan dengan bijak dan merupakan yang terbaik buat semua orang, walaupun pada dasarnya perpisahan dalam rumah tangga bukanlah sesuatu yang baik, kita semua bertanggung jawab di dalamnya tidak ada yang patut disalahkan, tapi mungkin buat beberapa orang itu baik agar bisa melanjutkan hidup dengan bahagia. Yah, kita tidaklah berkompeten menghakimi hidup orang lain sebatas apa yang kita lihat kan? Semua orang punya cerita, kita hanya harus menjalani hidup kita tanpa perlu mengurusi kehidupan orang lain. Pemandangan Kuala Lumpur hanya terlihat sedikit saja, lebih banyak lokasinya di sungai Han, Bandara, pesawat dan restoran milik Do-woo. Oiya, kamu juga bisa melihat indahnya Rumah Tua Korea dimana pemiliknya masih sangat mempertahankan keasliannya di tengah peradaban yang sudah maju. You know what, mereview drama ini membuat saya jadi paham cara penulisan nama orang Korea (ya ampun, saya harus bolak balik melihat di google biar tidak salah tulis). 


Saat menonton film ini saya merasakan 2 hal yang bertolak belakang, di satu sisi saya menyalahkan Do-woo dan Soo-ah karena terus bertemu walau sudah menyadari hubungan mereka salah, tapi di sisi lain saya berharap mereka bisa bersama. Benar-benar menggambarkan realita hubungan terlarang pada umumnya gengs... it’s clasic. Mungkin seperti kata orang2, pernikahan membuat kita tahu sifat asli seseorang. Selama kamu belum menikahinya ya hanya yang manis2 saja yang kamu lihat. Film ini mengajarkan betapa pentingnya memperhatikan pasanganmu walau hanya hal2 sederhana seperti mengucapkan selamat malam. Anyway, kalau kamu penyuka drama2 Korea dan sudah berkeluarga atau memiliki hubungan serius kalian harus nonton ya, banyak hal baik yang bisa kamu pelajari disini.... Entah nasib (takdir) yang suka mempermainkan perasaan manusia atau manusia itu sendiri yang senang bermain-main dengan perasaan, kamu bisa memutuskan sendiri. Huffft saya betul2 terbawa dengan emosi drama ini, okay gengs pada akhirnya kamu harus menonton sendiri drama ini, karena ceritanya akan membuatmu berpikir dua kali untuk menggoda pasangan orang lain atau bermain api dari pasangan kalian. See you soon in next movie..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...