Rabu, 31 Juli 2019

The Keeping Hours Movie



Heyy Gengs..... Hey, I love this image. Woman with long hair, cute face, sit in the front of her laptop with a cup of coffee. Thankyou anyone for the pict, sorry for borrow this. I don’t know why I am so excited to talk about movie, maybe, because I just looking for a reason to talk, I mean to write... For me, writing something is the same with talking, because saya menulis segala sesuatu yang berbicara di dalam pikiran saya hehe... This is the tips, you have to do what you love to do. Lakukan atau kerjakan apa yang kamu suka ya gengs... jangan pernah ngikutin orang lain atau sekedar follow sesuatu yang lagi viral, no way bebs... you will be bored soon and you never give your best. And, jika kamu mau membuat review film, segera kerjakan secepatnya setelah kamu menonton film itu (belajar dari pengalaman sendiri hahaha...), karena kalau nunggu lama2, kamu bakal lupa kemudian terpaksa nonton dari awal lagi deh... karena kita setidaknya 75% kita harus memahami alur cerita, karakter and latar belakang, biar yang baca ngerti, seperti itu ya...


Okay, let’s talk about The Keeping Hours. Film rilis 2018 ini bergenre Family dengan sentuhan Supranatural alias misteri. Sepasang suami istri, Mark (Lee Pace) dan Elizabeth (Carrie Coon), memiliki seorang putra bernama Jacob. Hidup mereka yang indah tiba2 hancur saat Jacob meninggal dalam kecelakaan di usia 5 tahun. Keduanya benar2 kacau dan saling menyalahkan. 


Mereka bertahan selama 2 tahun setelah kematian Jacob, kemudian memutuskan bercerai. Elizabeth lalu mengubur dirinya dengan kesibukan menjadi penulis buku, menikahi duda dengan 2 putri dari pernikahan sebelumnya dan memperoleh kehidupan yang selalu dia impikan. 



Sebaliknya, Mark lebih memilih tetap sendirian, menjadi robot pekerja di kantor tanpa kenal waktu. Depresi membuat Mark menjadi sangat pemarah dan tidak berperasaan, bahkan terhadap anak kecil.


5 tahun kemudian ia ditelpon pengurus properti, rumah lama mereka, yang selama ini dijadikan properti sewaan, ditinggalkan begitu saja oleh penyewa sebelumnya. Mark diminta datang kesana untuk membereskan. Di rumah itu, ia didatangi seorang wanita cenayang yg mengaku dipanggil oleh penyewa rumah untuk berkonsultasi. Merasa tidak memanggil, Mark menyuruh wanita itu pergi. Mark lalu memutuskan menelpon Elizabeth dan memberitahu niatnya untuk menjual rumah. Tiba2 saja pintu kamar seperti ada yang membanting. Mendengar suara langkah kaki di lantai atas, Mark naik untuk melihat. Saat itulah ia melihat Jacob, putranya yg sudah 7 tahun meninggal.


Setelah meyakinkan diri dengan penglihatannya, Mark lalu menelpon mantan istrinya dan memintanya datang. Kejadian aneh ini seolah memberi mereka kesempatan kedua untuk melihat Jacob lagi, setelah 7 tahun lamanya berusaha move-on dari keterpurukan. Keduanya bergantian membagi waktu untuk mengurus Jacob. Wujudnya nyata, ia beraktifitas seperti manusia umunya, berkomunikasi dengan lancar tapi tidak bisa disentuh.


Kenyataan ini membuat Mark bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi? Ia lalu memutuskan mencari wanita cenayang yang pernah datang ke rumahnya. Menurut sang cenayang, kejadian Jacob kembali dari kematiannya dalam wujud hantu, kemungkinan besar karena ada hal yang belum terselesaikan. Memang mengherankan, seorang anak usia 5 tahun yang meninggal, apa iya ada tugas yang belum diselesaikan? Cenayang itu menyarankan Mark untuk bertanya langsung kepada Jacob. Namanya juga tanya sama anak kecil, butuh kesabaran dan kecermatan untuk menyambung-nyambung kalimatnya, iya kan? Tapi perlahan Mark mulai sadar tujuan kedatangan Jacob kembali.


Reuni Mark dan Elizabeth di rumah itu sejak kehadiran Jacob seolah meng-clearkan banyak kesalahpahaman dalam keretakan rumah tangga mereka. Hal ini juga memberi dampak buruk pada hubungan Elizabeth dan suaminya. 


Lalu Mark mendapati sebuah kenyataan pahit bahwa Elizabeth menderita penyakit mematikan. Ketika orang yang sudah meninggal tiba-tiba hadir lagi dalam kehidupan kita, mungkin ada masalah yang harus mereka selesaikan. 

Dan memang itulah maksud film ini. Apa kira2 misi Jacob sebenarnya? Dan bagaimana nasib hubungan Mark dan Elizabeth? Ayuk nonton yuukk... hehehe...
Okey gengs, see you soon in the next project...




5 komentar:

  1. Balasan
    1. hehe... Thankyou. Have you seen this movie?

      Hapus
    2. No, I've never watched it. But from Your amazing resume, I or people can catch the point that it will be impressing to be looking for. Lagi enak2 baca ceritanya, tiba-tiba muncul dua kalimat terakhir: "Apa kira2 misi Jakob sebenarnya? Dan bagaimana nasib hubungan Mark dan Elisabeth? Ayuk nonton yukkk...hehhehe…" Wah, sungguh terlalu tidak mau tuntaskan ceritanya, tuntaskan rasa penasaran orang. It's like Your purview to make people stay curious. By the way, it's impressing. Thank You.

      Hapus
    3. Sebenarnya itulah tujuan saya, make people curious 😁 I sugesst you have to watch it, this movie reminds me of many things. thankyou for your compliment, this means a lot to me... 😊

      Hapus
    4. O ya? Maybe one day, I'll try to look for it. By the way, keep it up, You are so talented in writing and describing core of emotion. Well done. Thank You.

      Hapus

Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...