Minggu, 16 Agustus 2020

Santa Veronika Yuliani, Penerima Karunia Stigmata

Syalom sahabat Tuhan Yesus…

Seperti janji saya sewaktu mengawali menceritakan kisah para Kudus Allah dalam blog ini. Bahwa saya akan menceritakan tentang para Santo dan Santa yang jasadnya tetap utuh puluhan tahun kemudian ketika makam para kudus ini dibuka kembali untuk proses kanonisasi.

Terdapat sekitar 250 tubuh santo dan santa yang masih utuh, saya akan menceritakan kisah hidup 25 Santo dan santa diantaranya. Nah, menyatakan bahwa mereka menjadi Orang Kudus Allah memerlukan proses yang panjang dan rumit, yang saya sebut sebelumnya sebagai proses Kanonisasi. 

Butuh banyak sekali saksi, data dan prosedur yang panjang untuk mendapatkan pengakuan dari Gereja Katolik. Karena kita juga percaya bahwa Tuhan Allah menyatakan kebesaran-Nya dengan menginjinkan tubuh para Kudus-Nya tidak binasa juga bukanlah hal yang main-main (Ingat Mazmur 16:10).

Memang bahwa tubuh adalah fana, yang kekal adalah Roh, tapi terkadang Tuhan Allah melakukan mujizat untuk menunjukan kuasa-Nya bagi kita orang-orang yang percaya.

 

Santa Veronika Yuliani (Veronica de Julianis)


Santa Veronika Yuliani atau juga disebut Santa Veronika Giuliani, adalah seorang mistikus Italia terbesar abad ke-18. Mistikus adalah orang yang membersihkan batinnya agar memperoleh pengetahuan dan kenikmatan rohaniah. Mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha untuk menghindari kenikmatan duniawi. 

Setiap tindakan dan pikiran mereka didasarkan kepada hati nurani. Santa Veronika terlahir di Mercatello di daerah Duchy of Urbino pada tanggal 27 Desember 1660. Orangtuanya adalah Francesco Giuliana dan Benedetta ManciniVeronika dibaptis dengan nama Ursula.

Santa Veronika adalah jiwa yang telah dipilih Tuhan sejak masa kecilnya untuk mencapai rahmat mistik tertinggi. Seluruh harta surgawi yang diperolehnya selama hidupnya, ia tinggalkan dalam bentuk buku diary yang ditulisnya dibawah bimbingan rohani Bapa Pengakuannya; pastor Gerolamo Bastianelli

Yang saya akan ceritakan disini hanya sebagian kecil saja dari kisah besar yang ditulis oleh St. Veronika sendiri dalam buku diarynya. 

Sejak usia 3 tahun ia telah menunjukkan nilai-nilai keluhuran, ketertarikan besar pada komunikasi Ilahi dan menunjukkan simpatinya kepada orang miskin. Ia menyisihkan makanan dan berbagi pakaian kepada setiap orang miskin yang dijumpainya terutama anak-anak. Keluhuran dan Kasihnya yang mendalam ini semakin bertumbuh seiring bertambahnya usia. 

Ibunya, Benedetta, adalah seorang wanita saleh yang suka menceritakan kisah para Kudus Allah dan para martir kepada Ursula dan 4 saudaranya. Kisah-kisah itu membangkitkan cintanya yang besar kepada Salib dan luka-luka yang dialami Tuhan dalam penderitaan-Nya dan membuat Ursula mulai melakukan beberapa penebusan dosa yang agak berat dan berkeinginan untuk menderita karena cintanya kepada Yesus di usia yang masih sangat kecil, mengikuti teladan Santa Rosa dari Lima.

Ketika Ursula berusia 7 tahun, ibunya meninggal dunia. Ursula dan 4 saudaranya menemani sang ibu menerima sakramen terakhir. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Benedetta menguduskan kelima anaknya masing-masing pada lima luka suci Yesus. 

Ursula dikuduskan dengan luka pada lambung Yesus. Di dalam buku diary yang ditulisnya, terlihat jelas bahwa Ursula memiliki ketaatan dan penghormatan yang besar pada luka-luka suci itu.

Pada usia 10 tahun, tanggal 2 Februari 1670, Ursula menerima Komuni Suci pertamanya. Ia menggambarkan sukacitanya dalam buku diary: “Sungguh menyenangkan. Saya tidak dapat menceritakan apa yang saya rasakan saat ini. 

Saya hanya merasa bahwa saat ini saya dihinggapi keinginan yang sangat kuat untuk menjadi seorang biarawati dan saya tidak dapat menahan lebih lama lagi kerinduan itu”.

Setelah memperoleh ijin dari ayahnya, pada usia 17 tahun, 28 Oktober 1677, ia bergabung dengan biara kontemplatif Kapusin di Citta di Castillo Umbria, Italia dan memakai nama Veronika. Uskup Sebastiani, yang melakukan upacara penerimaan para biarawati baru, mengatakan pada biarawati yang lain tentang Ursula; 

"Jaga gadis ini sebagai harta yang berharga karena dia akan menjadi orang suci yang agung."  Uskup ini juga yang memilih nama religiusnya, “Mulai sekarang namamu adalah Sister Veronica, yang artinya benar dan unik, yaitu, kamu dan Tuhan saja.”

Selama di dalam biara, Suster Veronika sangat taat pada atasannya. Dia juga mulai menulis buku Diarynya pada bulan April 1693 dan selesai menulisnya tiga puluh empat tahun kemudian pada tahun 1727. Dia menulis total dua puluh dua ribu halaman. 

Di tahun 1693 ini, ia memasuki tahapan baru dalam kehidupan spiritual setelah mendapat penglihatan tentang Cawan (piala anggur) yang melambangkan Sengsara Ilahi. Sejak saat itu, suster Veronika mulai mengalami penderitaan spiritual yang hebat. 

“Pada saat itu saya pikir saya memiliki penglihatan tentang Tuhan, yang memimpin saya;  Saya pikir dia memegang tangan saya.  Saya bisa mendengar suara yang harmonis dan nyanyian malaikat - sebenarnya saya pikir saya berada di surga. 

Saya ingat saya dapat melihat banyak hal, tetapi semuanya tampak seperti kesenangan surgawi.  Kemudian saya melihat banyak orang suci pria dan wanita.  Saya pikir saya juga melihat Perawan Terberkati. Saya ingat bahwa Tuhan menyambut saya dengan baik.  

Dia berkata kepada semua orang: 'Ini adalah milik kita sekarang', dan kemudian Dia menoleh kepadaku dan berkata: 'Katakan apa yang kamu inginkan'.  Saya meminta rahmat-Nya untuk mencintai-Nya dan dia sepertinya mengomunikasikan cinta-Nya kepada saya saat itu juga.

Pada tahun 1694 ia mendapat stigmata berupa tanda mahkota duri, lukanya nyata dan rasa sakitnya tetap tanpa henti. Berdasarkan perintah uskup, ia memperoleh penanganan medis, namun luka-luka itu tidak tersembuhkan. Sejak awal Suster Veronika sangat prihatin pada nasib orang berdosa dan melakukan penebusan dosa besar-besaran untuk mendapatkan pertobatan mereka. 

Dalam salah satu tulisannya ia mengatakan: “Hampir setiap malam saya menghabiskan waktu dengan menangis, tetapi saya tidak tahu apa yang saya tangisi.  Tampaknya memikirkan tentang pelanggaran yang dilakukan terhadap Tuhan dan memikirkan tentang Sengsara-Nya membuat saya menangis;  tapi saya tidak ingat dengan baik alasan untuk menangis begitu sering. 

Sepertinya saya ingat bahwa saya merasa bahwa ada orang berdosa yang keras kepala yang tidak ingin bertobat kepada Tuhan dan ini sangat menyakiti saya sehingga saya tidak dapat beristirahat siang atau malam, dan saya akan berkata kepada Tuhan, 'Ya Tuhan, di sini saya.  Saya siap untuk penderitaan apa pun selama Engkau mempertobatkan semua orang yang menyinggung Engkau. 

Ia menceritakan, terkadang ketika ia akan beristirahat, Suster Veronika mendengar seperti suara nyata yang mengatakan: 'Ini bukan waktu untuk beristirahat tetapi untuk menderita.' Iapun akan segera bangun dan berlutut di depan salib dan mulai berdoa.

Dia memiliki penglihatan tentang jiwa-jiwa yang akan jatuh ke dalam dosa dan ini membuatnya menderita dan meningkatkan penebusan dosa.  Kadang-kadang sebagai hadiah, Yesus akan memberi tahu dia tentang jiwa-jiwa tertentu yang telah bertobat dan kembali kepada-Nya.  

Di lain waktu, Yesus akan memberi tahu dia tentang orang berdosa tertentu yang perlu dia doakan. Kerinduannya untuk menjadi perantara bagi Tuhan dan orang berdosa membuatnya sering melakukan Doa dan puasa yang berat. Suster Veronika juga sering melakukan Jalan Salib pribadi dengan membawa salib yang berat mengelilingi taman di tengah segala macam cuaca buruk.

Sama seperti yang dialami jiwa-jiwa lain yang dekat dengan Tuhan, St. Veronikapun melewati banyak sekali gangguan dan godaan dari si jahat, ia menyebutnya ‘si penggoda’. Semua gangguan itu ia rasakan sejak ia masuk biara dan terutama yang terberat adalah selama ia menulis buku diarynya. 

Terkadang gangguan itu bahkan nyata dalam bentuk serangan fisik. Ia menulis: “Ketika saya melakukan penebusan dosa, tampaknya neraka terpecah.  Saya mendengar suara-suara, jeritan, desisan seolah-olah dari ular.  Pada akhirnya saya sepertinya mendengar banyak suara kebingungan, saya tidak mengerti apa yang mereka katakan.  

Saya hanya ingat bahwa pada akhirnya mereka berkata, 'Terkutuklah kamu.  Kami akan membuatmu membayarnya. 'Seperti yang mereka katakan ini, ruangan saya dibakar, tapi hanya sesaat."

‘Si Penggoda’ bahkan menunjukkan padanya tentang neraka. “Sepertinya saat itu saya mendengar jeritan dan suara ratapan.  Saya hanya melihat monster neraka, banyak ular, banyak binatang buas, dan bau busuk dan api yang sangat panas, yang begitu besar sehingga tinggi mereka tidak dapat diukur.  

Saya hanya bisa membandingkannya dengan jarak antara langit dan bumi.  Sejauh ukuran tempat itu, orang tidak bisa melihat awal atau akhirnya.  Saya bisa mendengar banyak hujatan dan kutukan terhadap Tuhan.

Visi ini membuat Veronika menawarkan dirinya sebagai korban Keadilan Ilahi: "Tuhanku, aku menawarkan diriku untuk berdiri di sini sebagai pintu masuk, sehingga tidak ada jiwa yang bisa masuk ke sana dan kehilangan Engkau."  

Kemudian dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Selama saya berdiri di ambang pintu ini, tidak ada yang akan masuk.  O jiwa-jiwa, kembalilah!  Tuhanku, aku tidak meminta apapun selain keselamatan orang-orang berdosa kepadaMu.  Kirimkan aku lebih banyak rasa sakit, lebih banyak siksaan, lebih banyak salib!”

Selama lima belas tahun terakhir hidupnya, Suster Veronika sakit parah. Sebuah lukisan Our Lady of Sorrows’ yang tergantung di kamarnya menjadi hidup, dan Santa Perawan Maria sendiri mendiktekan kepadanya bab-bab terakhir dari Diary yang ditulisnya

Ia dikaruniai berbagai rahmat yang tidak dimiliki orang lain pada umumnya, seperti: penglihatan-penglihatan dan kemampuan bernubuat. Di masa-masa terakhir hidupnya ia menulis tentang rahmat yang diperolehnya dari Tuhan Yesus: “Tiga kali Dia memelukku dengan menyenangkan, dengan melepaskan tangan-Nya dari salib dan memelukku di sisi-Nya;  5 kali Dia memberi saya minum dari air yang mengalir dari lambung-Nya itu;  

15 kali Dia membasuh hatiku dengan Darah-Nya yang mahal, yang keluar dari lambung-Nya seperti sinar dan menyentuh hatiku; 12 kali Dia menyelidiki hatiku dan memberi saya rahmat untuk memurnikannya dan membuang semua kotoran, kebusukan, ketidaksempurnaan dan sisa dosa saya;  

9 kali Dia menyuruhku menyentuh luka-luka Kudus-Nya;  200 kali dia memeluk jiwaku sangat menyenangkan dengan cara yang khusus, tidak termasuk yang lain yang Dia berikan terus-menerus;  dan 100 luka penuh kasih yang Dia buat dalam hatiku, secara rahasia."

Sekitar tahun 1714-1715, karena memiliki devosi yang begitu besar pada ‘Santa Perawan Maria Terberkati’, bapa pengakuannya memintanya untuk melakukan perjalanan ke ‘Gua Maria Perawan Terberkati di Loreto’ dengan bantuan Tuhan.  

Pastor Mario Cursoni, salah satu pastor yang memberinya pengakuan dosa, menceritakan, bahwa saat itu suster Veronika berdoa kepada Tuhan dan meminta untuk memberinya perjalanan ziarah mistis ke Tempat Suci Loreto dan ia sungguh-sungguh memperoleh perjalanan mistis itu. 

Bahkan, suster Veronika mampir di pertapaan Monte Corona, di mana pada saat itu  pastor  Crivelli sedang melakukan latihan spiritualnya; dari sana suster Veronika dibawa ke gereja Perawan Suci Maria para Malaikat, ke Gereja St. Nicholas dari Tolentino, dan akhirnya sampai ke Tempat Suci Loreto untuk mengambil Komuni Suci.  

Suster Veronica dibawa ke tempat-tempat itu dalam penglihatan oleh seorang malaikat. Pastor Mario Cursoni mengatakan: “Ketika saya menanyainya tentang perjalanan ini, dia menjawab bahwa Tuhan telah menganugerahkannya kesempatan untuk berziarah ke tempat-tempat itu dalam suatu penglihatan. 

Dan suster Veronika menggambarkan tempat-tempat suci itu dengan detail yang akurat, bahkan saya yang telah mengunjunginya beberapa kali tidak dapat melakukan yang lebih baik."

Mulai tahun 1700 adalah tahun-tahun terberat dalam hidup suster Veronika, karena di tahun-tahun inilah ia sangat menderita karena sakitnya dan stigmata yang dialaminya. Meski menjalani kehidupan mistis supernatural ini, suster Veronika tetap menjalankan tugas kehidupan nyatanya. Suster Veronika menjadi pemimpin biara dan membimbing para novis Ordo Kapusin di Italia. 

Ia menempatkan Perawan Maria sebagai pusat dari seluruh hidupnya dan menyerahkan kunci biara itu kepada Perawan Maria Terberkati. Suatu ketika, ketika ia sedang melakukan kewajibannya ke neraka dalam rangka penebusan dosa, Suster Maria Biovanna Maggio datang bertemu dan hendak berbicara dengan Suster Veronica

Dia mengisahkan bahwa ia melihat "ekspresi agung dan luar biasa dari wajah susterVeronika."  Suster Maggio merasa terhibur oleh kata-kata dari sang kepala biara.  Kemudian ia pergi menceritakan pengalamannya itu kepada suster Florida yang di kemudian hari menjadi Beata Florida. 

Suster Florida tersenyum dan berkata, “Ingatlah bahwa hari ini suster Veronica berada di neraka berkorban untuk pertobatan para pendosa.  Orang yang bersamamu adalah Perawan Suci yang muncul menggantikan suster Veronica."  

Beata Florida (yang dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada 16 Mei 1993) mengetahui dengan baik semua detail kehidupan Veronica, karena para bapa pengakuan Veronica telah meminta Veronika untuk memberi tahu Suster Florida tentang segala sesuatu dalam kehidupan rohaninya.

Santa Veronika meninggal dunia pada 9 Juli 1727 di Citta di Castello karena sakit. Ia dibeatifikasi pada tanggal 17 Juni 1804 oleh Paus Pius VII dan ditetapkan menjadi orang kudus atau dikanonisasi pada 26 Mei 1839 oleh Paus Gregory XVIPesta perayaannya diperingati setiap tanggal 9 Juli.

Kepada Beata Florida, selama hidupnya Santa Veronika telah memberitahu bahwa di hatinya terukir simbol-simbol tertentu dari hasrat dan itu telah tertulis dalam diarynya. Beata Florida kemudian membuat sketsa hati Santa Veronika dengan semua tanda yang dijelaskannya. Ketika jantungnya dibedah selama proses otopsi, terungkap adanya sayatan misterius yang berbentuk seperti garis peralatan kisah Sengsara, tujuh pedang Bunda Maria, dan sejumlah huruf.

Santa Veronica sering digambarkan memakai mahkota duri dan memegang hati yang terbakar. Selama hidupnya ia dedikasikan dirinya untuk berdoa, berpuasa dan bermati raga bagi penebusan dan pertobatan orang-orang berdosa. Ia juga memperoleh luka mistik dan stigmata.

Wahhh, banyak sekali sebenarnya yang ingin saya bagikan tentang Santa Veronika  Yuliani. Betapa ia tetap rendah hati di tengah banyak anugerah dan berkat Tuhan dalam hidupnya. 

Saya melihat ia selalu memakai kata ‘saya pikir..’ atau ‘sepertinya..’, seolah ia mengatakan bahwa ia tidak layak mendapatkan semua karunia itu. Semoga kita semua memperoleh rahmat Keselamatan dan Pertobatan melalui doa kepada Santa Veronika Yuliani.

Sampai bertemu di kisah yang berikutnya ya… Syalom… Tuhan Yesus memberkati…

Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...