Salve, sahabat Tuhan Yesus dan Bunda Maria, tahukah kamu betapa pentingnya nama dan teladan hidup para orang Kudus ini bagi kita orang Katolik? Salah satu yang paling kongkrit adalah; pada saat kita dibaptis menjadi manusia baru dan menjadi anggota Kristus dalam Gereja Kudusnya,
kita diberikan nama baptis sebagai tanda bahwa kita sudah bergabung menjadi murid-murid Tuhan Yesus. Dalam Hukum Kanonik Gereja Katolik, kita diharuskan mengambil nama yang menggambarkan semangat Kristiani.
Kebanyakan orang Katolik mengambil nama baptis dari nama Orang Kudus yang pestanya dirayakan pada hari kelahiran mereka. Para Kudus ini adalah murid-murid Yesus yang telah hidup dalam kesetiaan kepada Tuhannya.
Hal ini untuk mengingatkan kita, agar hidup kita meneladani kehidupan orang Kudus yang namanya kita ambil itu. Juga merupakan sebuah berkat, karena sebagai pelindung kita, mereka berkenan membagi harta rohani yang sudah mereka terima dari Tuhan Yesus untuk kita.
Menurut Hukum Kanonik Gereja 1983, nama baptis orang Katolik tidak harus dari nama-nama orang Kudus. Tapi setidaknya jangan sampai nama kita asing dari citarasa Kristiani ya...
Santo Vinsensius de Paul
St. Vincent lahir pada 24 April 1581 di Pouy, provinsi Guyenne and Gascony, Perancis. Vincent berasal dari keluarga petani miskin. Ia memiliki 4 saudara dan 2 orang saudari. Pada usia muda, Vincent sudah menunjukkan bakat dalam membaca dan menulis. Di usia 15 tahun, ayahya mengirim dia bersekolah dan membiayai sekolahnya dengan menjual sapi milik keluarganya.
St. Vincent belajar Humaniora Dax, Prancis, di Cordeliers dan lulus dalam Teologi di Toulouse. Dia ditahbiskan pada tahun 1600 pada usia sembilan belas tahun. Vincent tinggal di Taoulose sampai ia pindah ke Marseille. Pada tahun 1605, dalam perjalanan ke Marseille, kapal St. Vincent dibajak dan ia ditangkap bajak laut, yang kemudian membawanya ke Tunisia.
Disana pastor Vincent dijual sebagai budak dan hidup selama 2 tahun sebagai budak seorang Kristen murtad. Pada suatu saat, istri sang tuan, membantunya dan semua budak-budak di rumah itu untuk melarikan diri.
Vincent de Paul lolos dari perbudakan pada tahun 1607 dan kembali ke Prancis. Ia lalu dikirim ke Roma untuk melanjutkan studi sampai tahun 1609.
Setelah menyelesaikan studinya, Vincent kembali ke Prancis dan diberikan jabatan penting sebagai guru anak-anak orang kaya dan hidup dengan nyaman. Hingga suatu hari Vincent diminta memberi sakramen terakhir untuk seorang petani miskin yang sedang menghadapi ajalnya.
Di hadapan banyak orang, petani itu mengatakan betapa buruknya pengakuan-pengakuan dosa yang sudah ia buat di masa silam. Tiba-tiba, pastor Vincent sadar akan mendesaknya kebutuhan kaum miskin di Prancis akan pertolongan rohani. Pastor Vincent kemudian mulai berkotbah kepada mereka dan orang beramai-ramai datang mengaku dosa.
Pada akhirnya ia memutuskan membentuk Kongregasi Iman yang secara khusus bekerja di antara para fakir miskin, yang kemudian dikenal dengan nama Kongregasi Misi atau Vincentian atau Lazarites atau Lazarians.
Sangat banyak karya amal yang dilakukan St. Vincent hingga rasanya tidak mungkin bagi seseorang melakukan semua hal yang sudah dilakukannya. Ia juga memberi perhatian kepada para narapidana yang bekerja di kapal-kapal pelayaran.
St. Vincent bersama Santa Louise de Marillac mendirikan Kongregasi Suster-suster Puteri Kasih (PK). Mendirikan rumah-rumah sakit serta wisma-wisma bagi anak-anak yatim piatu serta orang lanjut usia.
Ia mengumpulkan sejumlah besar uang untuk disumbangkan ke daerah-daerah miskin dan mengirimkan para misionaris ke berbagai negara.
Meskipun begitu banyak kemurahan hati yang sudah dilakukannya, ia mengatakan dengan rendah hati bahwa sifat dasarnya bukanlah demikian. “Jika bukan karena kasih karunia Tuhan, aku ini seorang yang keras, kasar dan mudah marah”.
Spiritualitas St. Vincent de Paul adalah kesederhanaan, kerendahan hati, kelembutahan hati, matiraga dan semangat untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dan menariknya ke dalam hubungan yang benar dengan Allah.
Vinsensius de Paul wafat di Paris pada tanggal 27 September 1660. Ia dinyatakan Kudus pada 16 Juni 1737 oleh Paus Klemens XII. Perayaan untuk Santo Vincent dirayakan setiap tanggal 27 September.
Nah, siapa disini yang nama baptisnya Vinsensius? Semoga semangat imanmu juga bisa seperti teladan spiritualitas hidup Santo Vincent de Paul...
sumber: kataombe.org.com dan wikipedia








Tidak ada komentar:
Posting Komentar