Minggu, 18 April 2021

Santo Luigi Orione (Kisah Hidup Para Kudus Allah Part - 18)

Shalom Sahabat Tuhan Yesus…

Kembali lagi dengan kisah para Santo dan Santa yang Jasadnya masih utuh sampai saat ini. Kali ini, saya akan bercerita tentang Santo Luigi Orione dari Italia.

Sebelumnya, saya sangat ingin tahu, apakah sahabat sudah menyempatkan melihat atau membaca blog saya tentang Para Kudus Allah yang lainnya? Saya sangat ingin tahu, apa saja yang sudah sahabat renungi tentang cara hidup dan ketaatan mereka? Apakah ada yang berpengaruh dalam cara hidup atau menambah iman sahabat?

Kalau belum, kita mungkin bisa memulainya lagi ya kan…? Lahir baru dengan mengalami pertemuan pribadi dengan Tuhan Yesus memang bukanlah hal yang mudah, butuh banyak perjuangan dan kesetiaan menanti ‘Waktu Tuhan’ menemukan kita…

Ayo tetap semangat….

Santo Luigi Orione

Luigi Giovanni Orione adalah seorang imam Italia yang terkenal sangat aktif melakukan kegiatan sosial di negaranya, ketika Italia menghadapi pergolakan sosial di akhir abad ke-19. Untuk tujuan mulia itu, Santo Luigi mendirikan sebuah lembaga keagamaan untuk para pria.

Luigi Giovanni Orione dilahirkan pada tanggal 23 Juni 1872  dalam sebuah keluarga miskin di Pontecurone, Provinsi Alessandria, di wilayah Piedmont Italia.

Ia dibabtis sehari kemudian dengan nama seturut nama dua orang kudus yang menjadi sumber devosi keluarganya; yaitu Santo Luigi Gonzaga (Aloysius Gonzaga) dan Santo Giovanni Batista (Yohanes Pembabtis).

Ayahnya, Vittorio Orione,  adalah seorang tukang batu  yang pendiam dan ibunya bernama Carolina adalah seorang ibu rumah tangga yang saleh dan selalu menanamkan semangat hidup rohani dalam diri  Luigi kecil.

Di usia tiga belas tahun  Luigi  masuk Seminari Fransiskan di Voghera (Pavia), namun setahun kemudian ia dikeluarkan karena kesehatannya yang buruk.  Ia kemudian melanjutkan studinya di Oratorium Valdocco di Turin yang di kelola oleh para Salesian Don Bosco yang kala itu masih dipimpin oleh Santo Yohannes Bosco



Pribadi Luigi Orione yang pendiam dan saleh, mendapat perhatian khusus dari Don Bosco dan merupakan salah seorang murid favoritnya.  

Pada tahun 1888 Don Bosco wafat.  Luigi bersama para siswa Oratorium dan ribuan masyarakat Turin hadir pada misa penguburan Don Bosco.

Pada saat berlutut dan memberikan penghormatan terakhir didepan Jenazah Don Bosco, sebuah mujizat terjadi pada Luigi Orione.  Berbagai penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun seketika itu juga sembuh secara ajaib.

Setahun setelah mujizat itu terjadi, Luigi lulus dari Oratorium Don Bosco dan melanjutkan pendidikannya ke Seminari Tinggi Diosesan di Tortona.  



Frater Luigi kemudian terlibat dalam banyak kegiatan amal dan menjadi relawan dari Komunitas Sukarelawan
San Marziano dan komunitas Relawan Santo  Vincent de Paul.  Bersama dua komunitas relawan ini, Frater Luigi banyak berkarya menolong dan memperhatikan orang lain.

Pada tahun 1892, terinspirasi oleh Oratorium Salesian Don Bosco, dimana ia pernah bersekolah, Frater  Luigi  yang saat itu baru berusia 20 tahun membuka sebuah lembaga pendidikan bagi anak-anak orang miskin di Tortona.

Tahun berikutnya ia memulai sebuah sekolah asrama dengan biaya murah untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Orang tua para siswa hanya menyumbang bahan makanan sebanyak yang mampu mereka berikan dan Frater Luigi bersama beberapa orang frater akan mengajar anak-anak di sekolah itu dengan sukarela.

Ditengah kesibukkannya membantu anak-anak dari keluarga miskin,  Frater Luigi ditahbiskan menjadi seorang imam praja pada tanggal 13 April 1895.



Melihat perkembangan yang cukup baik pada lembaga yang didirikan oleh pater Luigi, Uskup Tortona lalu memperbolehkan sejumlah frater untuk turut membantu karya pelayanan pater Luigi.  

Inilah awal berdirinya Konggregasi FDP (Figli della Divina Providenza / Sons of Divine Provvidence) yakni Konggregasi Karya Penyelenggaraan Ilahi.

Kongregasi diresmikan pada 21 Maret 1903 oleh Uskup Tortona Mgr. Igino Bandi dan berkembang pesat dari tahun ke tahun. Para imam Kongregasi ini berkarya untuk menghantar dan menyatukan semua orang, termasuk orang miskin, kepada Tuhan dan Gereja.

Pada tahun 1915 Luigi mendirikan klinik kesehatan murah di Turin dan Cottolengo untuk menolong orang-orang miskin. Para pasien yang datang akan digolongkan menurut jenis penyakitnya dan dirawat dengan penuh kekeluargaan.

Di tahun ini  juga Luigi mendirikan susteran Little Missionary Sisters of Charity atau Susteran Misionaris. Para biarawati ini  berkarya dalam bidang pendidikan kanak-kanak, panti asuhan, pastoral,  pendidikan untuk perempuan, pertolongan pada orang miskin dan sakit.  

Dengan demikian semakin banyak muda-mudi yang ingin bergabung mengikuti semangat  pater Luigi Orione.

Saat ini misi FDP telah menyebar ke seluruh dunia dan berkarya kurang lebih di 23 Negara di berbagai benua.

Pada musim dingin tahun 1940,  Don Luigi Orione menderita sakit jantung dan paru yang cukup parah. Ia lalu diminta pergi ke Sanremo untuk menjalani perawatan intensif. 

Pada malam keberangkatannya ke Sanremo,  Don Orione mengatakan kepada rekan-rekannya,  "Saya tidak ingin wafat di antara pohon-pohon palma”, katanya. “Saya ingin wafat diantara orang-orang miskin yang adalah Yesus".   

Empat hari kemudian, dengan dikelilingi oleh para imam FDP,  pater Luigi Orione menutup mata untuk selamanya.  Kata-kata terakhirnya adalah: 

"Yesus, Yesus! Yesus!  aku datang ..."

Pater Luigi Orione meninggal pada tanggal 12 Maret 1940 di Sanremo Italia karena sakit yang dideritanya.

Santo Luigi Orione Dibeatifikasi pada tanggal 26 Oktober 1980 oleh Paus Yohanes Paulus II dan Dikanonisasi oleh Paus yang sama pada tanggal 16 Mei 2004. 

Jasad utuh Santo Luigi Orione disemayamkan di Suaka Nostra Signora della Guardia, di Tortona , Italia.

Sekian kisah kita kali ini. Shalom…. Tuhan memberkati…




Paus Yohanes Paulus II

Santo Paus Yohanes Paulus II Salve sahabat Kristus, kalau kita seusia, sahabat pasti mengenal dengan baik siapa Paus Yohanes Paulus II yang ...