Hey gengs, let's enjoy cofee first... hehe...
well, after all this long
rest then we talk again... Yeah, I take some rest because I lost my word. And now, I am ready to talk again... yeeyyyy.... For some reason, saya memutuskan
untuk membicarakan tentang ‘AFTER 2019’.
Okay, before that, I want to say that I do
not believe in love. I really do bebs.... But, itu bukan berarti saya membenci segalanya tentang cinta yaahh... I am open minded. Saya hanya "benar-benar tidak percaya bahwa cinta sejati itu
memang ada" in the club . Itu tertanam begitu saja di benak saya sejak dulu, dan beberapa
pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain membuat keyakinan itu semakin
kuat. But, bukan berarti saya tidak suka dengan film2 romance, kita menikmati
sesuatu tidak berarti kita harus meyakini sepenuhnya tentang hal itu bukan??
So, let’s talk... hehehe...
Disutradarai oleh Jenny Gage
(seorang penulis novel) After menjadi drama romance yang paling booming di awal
2019 kemarin. I don’t know, apakah memang ceritanya bagus atau artis pemerannya
‘bagus2’ (hihihi...) tapi film yang diadaptasi dari Novel karya Anna Todd
dengan judul yang sama ini mengalami banyak kritikan karena kisah cinta remaja ini diisi dengan adegan adult (adegan dewasa gitu gengs), okay
menurut saya tidak bagus juga begitu ya kan? Tapi apa hendak dikata, memang
seperti itulah budaya remaja millenial kita. Selain itu, After bisa
dijadikan acuan bahwa kekhawatiran para orang tua akan relationship yang
dibangun anak2 remaja dewasa ini cukup beralasan.
Kisah berawal dari Tessa Young
(Josephine Langford) diantar ke asrama di tahun pertamanya kuliah di universitas yang jauh dari rumah or kampung halamannya oleh ibu dan pacarnya. Langsung dibuka dengan kecemasan sang ibu, Carol
Young (Selma Blair) demi melihat roommate-nya Tessa, si Steph yang menurut ibunya sangat 'mengkawatirkan'. Tessa adalah gadis remaja lugu yang hidup dengan ibunya di kota kecil nan sederhana. Ia sangat mematuhi ibunya dan mengasihi pacarnya Noah, cowok sopan yang masih duduk di kelas terakhir SMA. Rupanya si Tessa pacaran sama Noah karena mereka tumbuh bersama dari kecil. Tentu saja gadis2 kota seperti yg gaul kayak Steph sangat mengejutkan buat mereka. Tapi Steph ini kemudian adalah sahabat baiknya Tessa.
Di hari
pertama kuliah Tessa dapat teman baru (yeyyyy.... I always excited for new
friend) namanya Landon, cowok kulit hitam berambut keriting super ramah ini nantinya bersahabat dengan Tessa. Mereka sekelas di beberapa pilihan mata kuliah.
Nah, film ini memfokuskan kisah
cinta sejati ala2 Romeo Juliet zaman now antara Tessa dan Hardin Scott (Hero Fiennes). Pertemuan pertama keduanya agak kurang
berkesan, saat itu Hardin duduk dalam kamar asrama Tessa nih, tanpa beban sama sekali bahwa itu kamar para gadis. Sementara Tessa hanya memakai handuk dari kamar mandi. Layaknya cowok
bengal, Hardin cuek saja padahal Tessa sudah menyuruhnya keluar karena ia harus berpakaian. Eh, Hardin malah bilang, "percaya diri sekali kamu memangnya saya mau lihat?", nyebelin kan gengs? Dia malah merasa tidak bersalah masuk kesitu karena punya kunci cadangan. Pertemuan yang kedua di cafe dekat kampus, itupun hanya sambil
lalu, maybe Tessa masih merasa Hardin bukan cowok baik2 dari gaya and tingkah lakunya ya kan? Makanya dia pasang muka males aja gitu... Tapi menurut saya
nih, chemistry mereka sudah mulai muncul di scene ini, tatapan keduanya
menunjukan ketertarikan, hanya masih malu2 gitu deh... Secara fisik Hardin memang sangat menarik, tp secara sikapnya itu gengs kasar, cuek dan nyebelin. Belum lagi teman2 segeng-nya yg selalu menyertai kemanapun, termasuk Steph, dandanan mereka jauh dari remaja kuliahan yg baik2. Celana ketat, rok mini, baju tank top kemanapun, rambut acak2an, hidung ditindik, tatoan, ngerokok, lengkap deh tampilan anak2 nakal.
Berkat rayuan Steph, Tessa
mau diajak ke pesta malam itu. Di pesta inilah ia bertemu lagi dengan Hardin, lengkap ditemani gengnya. Dalam permainan Truth or Dare, Tessa ditantang menjalin
hubungan dengan Hardin, tapi Tessa menolaknya mentah2. Jelas ia menolak, sejak awal ketemu Hardin saja sudah sangat menyebalkan, ketus, bengal, kasar and annoying, rasanya tidak
sepadan dengannya yang sangat lugu dan manis. Hardinpun diejek teman segengnya krn baru pertama ia ditolak cewek (emang cakepnya kebangetan sih, tp klu attitude juga berlaku kali??!!) Tapi rupanya alam semesta merestui
hubungan keduanya, mereka malah sering bertemu setelah itu. Di kelas Sastra dalam mata kuliah Pride
n Prejudice karya Jane Austin, Hardin memancing reaksi Tessa dengan komentarnya tentang Novel tersebut.
Hardin menyatakan pendapatnya bahwa
cinta hanyalah transaksi, manusia sebagian besar hanya dipengaruhi oleh hasrat. Cinta pada dasarnya just khayalan (well, walau sudah menikah, I agree with this gorgeous boy hehehe...). Menurutnya, Elizabeth Bennet, si wanita dalam novel itu hanyalah mainan untuk Darcy, si prianya. Hal itu tidak diterima oleh Tessa, jadilah mereka sedikit berdebat karena
beda pandangan. But you know what, they connected. Mereka seolah magnet yg saling menarik satu sama lain, tak terpisahkan sejak itu. Tanpa disadari teman2 dekat Tessa, Steph dan Landon juga terhubung langsung dengan Hardin. Steph se-geng dengan Hardin sementara Landon adalah saudara
tirinya Hardin (ibunya Landon ini berkencan dengan ayah Hardin).
Saat pertemuan mereka untuk kesekian kalinya di cafe, Hardin menawarkan pertemanan pada Tessa, ia merasa selama ini sudah memberi kesan buruk, lalu ia mengajaknya ke sebuah danau yang tenang as a friend, he said. Then, ditunjang dengan indahnya suasana they kissed gengs, Tessa bilang “I though you said you just want to be a friend”, and Hardin
said (lebih tepatnya self-defense), “I though we can not just to be a friends”. Well, after that, mereka
makan bersama di sebuah cafe, tertawa bercerita seperti sepasang kekasih yang
sedang menjalani kencan pertama. Saat2 menyenangkan itu hilang dengan kemunculan teman gengnya Hardin, si Molly,
cewek ini sejak awal memang tidak suka dengan kehadiran Tessa. Sepertinya Molly
ini memang ditakdirkan untuk mengacaukan hubungan mereka deh...! Disini mereka
berselisih paham karena Tessa, sebagai gadis sederhana yg merasa sudah mengkhianati pacarnya krn mencium cowok lain merasa harus memberi tahu Noah, tapi Hardin, dengan kasarnya, mengatakan tidak setuju, karena ia merasa mereka tidak sedang berkencan, hanya
bersenang2 saja, alias ia mau bilang, jangan dianggap serius deh, it's not a date, kita kan hanya bersenang2. Tessa lalu pergi meninggalkan Hardin dengan kecewa.
Nah mulailah bermunculan konflik2
kecil disini. Noah, pacar Tessa datang berkunjung ke asrama, di saat yang sama, Hardin
yang ngakunya hanya bersenang2 dengan Tessa, tiba2 marah dan memukul temannya
karena mencoba mencium Tessa dalam sebuah game. Hardin ini sebenarnya putra
tunggal rektor kampus loh gengs, tapi entah kenapa ia tidak cocok dengan ayahnya sendiri
dan sering berbuat onar. Tapi sejak kehadiran Tessa, ia seolah menemukan
ketenangan. Terlepas dari sisi buruknya dan pengakuan bahwa
dia tidak percaya cinta, Hardin cukup romantis ya gengs, terbukti saat ia
mengajak Tessa berduaan dalam perpustakaan yang sudah ditutup lalu
membacakannya puisi atau ketika dia menggoda Tessa yang sedang serius dalam
kelas perbintangan hehe... love that! Saya berpikir bisa jadi hanya di hadapan Tessa saja ia bisa menjadi dirinya sendiri, sementara di hadapan orang lain terutama teman2nya, dia harus terlihat tangguh dan tak terkalahkan. Cuma begonya si Hardin ini, gengsi ngomong tentang perasaannya yg sebenarnya.
Ketika kemudian Noah mengetahui hubungan mereka, Noah marah dan pergi begitu saja. Tessa sangat bersedih kehilangan Noah, ia merasa Noah telah menjadi sahabat baik di masa2 sulitnya dulu saat ia sendirian dibesarkan ibunya. Tessa lalu menghilang beberapa waktu tanpa kabar pada Hardin, tapi lalu ia datang dan mengungkapkan bahwa Noah sangat berarti buat dia sebagai teman tapi Hardin lebih dari teman baginya. Then, hanya masalah waktu sampai Carol Young mengetahui percintaan anaknya. Merasa telah sangat bekerja keras demi kehidupan Tessa, Carol memaksanya break-up dari Hardin untuk fokus kuliah. Menurut Carol, Hardin hanya akan mematahkan hatinya nanti. Tapi Tessa yang sudah jatuh cinta malah mengatakan bahwa sudah muak membiarkan ibunya membentuk hidupnya, berdasarkan kehendak ibunya sendiri. Mereka
bertengkar dan Carol memutuskan tidak lagi membiayai hidup Tessa.
Well, tapi
romantisme Hardin dan Tessa baru saja dimulai gengs, pertengkaran dengan ibunya malah semakin
membuat Tessa mabuk kepayang. Tessa yang lembut mampu menenangkan
kemarahan dan pemberontakan dalam diri Hardin, mungkin itulah yang membuat
Hardin tidak bisa melepaskan Tessa padahal sebelumnya dia tidak pernah mau berkencan dengan serius. Di pesta pertunangan ayahnya dan ibu Landon, Hardin datang bersama Tessa. Merema disambut baik, tapi Hardin tetap menunjukkan sikap bencinya pada sang ayah. Disinilah ia bercerita pada Tessa bahwa hubungannya yang rumit dengan ayahnya, adalah karena
kekecewaannya di masa kecil. Ia
tidak terima bahwa ayahnya yang sekarang terlihat sangat bahagia. Menurutnya, ayahnya dulu pemabuk dan kasar. Kebiasaan itulah yang menyebabkan ibunya meninggal.
Well, Hardin tetaplah Hardin
gengs, dia mencintai Tessa tapi untuk mengakuinya seolah ia tidak punya nyali, terlalu gengsi. Secinta apapun dia tetaplah cowok bengal yang tidak bisa
lepas dari gengnya dan tidak mau mengakui punya romansa yang serius. Dia penggemar novel, ia sudah membaca banyak novel dalam hidupnya dan
suka mengutip kata2 indah di dalamnya tapi ia tidak mau larut dalam kisah
cintanya sendiri. Apa yang terjadi kemudian ya? Apakah cinta mereka memang
sejati? Atau Hardin hanyalah ingin bermain2 dengan si lugu Tessa yang malang? Apa
yang terjadi dengan hubungan Tessa dan ibunya nanti? Well seperti biasa, saya
tidak akan membiarkan kalian tidak menonton filmnya ya, hahaha sangat tidak
enak tau ketika film yang kita tonton sudah kita ketahui akhir ceritanya, ya
kan??
So, please... you guys need to watched this movie by your self bebs,
apalagi kalau kamu penyuka film juga like me hehehehe.... This movie was so intens
and touched. Tampang si Hero ini benar2 tampang cowok yg digilai gadis2 bebs, bengal tapi handsomenya setengah mati wkwkwkwkwk.... Kamu juga bisa bernostalgia dengan lagu lamanya si Avriel Levigne,
Complicated yang dicover ulang. Juga banyak lagu keren di film ini, you going to love
this movie. See, tidak percaya cinta bukan berarti saya tidak bisa menikmati film tentang cinta ya kan?? Okay, see you soon bebss....
Soundtrack List:
1. Good for You - Selena Gomez ft ASAP Rocky
2. Dangerous Woman - Ariana Grande
3. Feel Something Good - Biltmore
4. Kiss The Sun - We are the Furry
5. Your Magazines - Brain Tan
6. I Do It for FUn - T-Elle
7. Say Hoe - Cooley High
8. Wait a Bit - Ian Dunross
9. Richer - TFlex
10. Wild and Reckless - Young Bizzle
11. Step Ahead - Unequal
12. Still on Top - Kate York
13. The WAve - Colouring
14. Look After You - The Fray
15. Get Lost - The First Time
16. Complicated - Olivia O'brian
17. RAw - Daye Jack
18. Someone to You - Banners
19. Out of Love - Alessia Cara
20. Beige - Yoke Lore
21. Show and Tell - Sugar & The Hi Lows
22. Us - James Bay
23. Like That - Bea Miller
24. The one THing I Could Lose - The First Time
25. Blackout - Freya Ridings
26. Light Me Up - Ingrid Michaelson
27. Bitter Love - Pia Mia













Tidak ada komentar:
Posting Komentar