Hayy... it’s september right? Tidak tahu kenapa saya
pribadi sangat suka bulan2 yang berakhiran ‘ber’... Because it’s going to the
last of year, close to christmas and new year dan yang paling penting adalah
akan selalu turun hujan hehehe.... Mungkin buat sebagian orang lebih indah musim semi tapi buat saya, I love rain. I don’t know why, but rainy day
selalu menghadirkan perasaan2 menyenangkan dalam hati entah itu rindu atau
galau wkwkwkwkwk but it’s feels good for me...
Okay gengs, sudah sangat lama saya tidak menulis
review kan? Selain kehabisan bahan, saya juga diserang Vertigo, after all this
months without vertigo, 2 minggu lalu kumat lagi dan itu sangat mengganggu. Saya
tidak tahu pengalaman orang lain, tapi vertigo yang saya alami membuat saya
sepert Vampire yang berbulan2 tidak minum human blood, terus pas sekalinya
dapat blood, dapatnya poison blood, just like that!
Kilatan cahaya adalah musuh terbesar selama prosesnya, tidak boleh ada lampu yang menyala di rumah, tidak bisa lihat apa2 di hp,
mual sepanjang waktu berasa kayak ada yang mau dimuntahkan tapi ya memang tidak
ada (kayak orang hamil gitu deh...), nyeri dan keram di kepala yang merambat sampai ke tulang belakang dan lengan. Wuffftttt.....
and I hate the medicine gengs... saya selalu berusaha menghindar dari obat2an.
Okay, intinya sekarang sudah berkurang. Today, we
talk about ‘Can You Keep a Secret?’. This movie diangkat dari Novel karya
Sophie Kinsela, dengan judul yang sama dan disutradarai oleh Elise Duren. Membicarakan
tentang kisah keterbukaan dan kepercayaan dalam suatu hubungan. Film ini dikemas dengan sangat sederhana, nyaris tidak ada konflik sama sekali.
Menceritakan Emma Corrigan (Alexandra Deddario),
pegawai Pemasaran junior dari sebuah perusahaan di New York mengalami hari yang
sangat buruk karena meetingnya di Chicago mempromosikan produk perusahaannya,
Panda Bites, gagal total. Dalam perjalanan pulang pesawatnya mengalami turbulensi
berat dan ia semakin tertekan. Dalam ketakutan karena merasa mereka mungkin akan mati, Emma mengungkapkan seluruh rahasia hidupnya. Semua
ketidakpuasannya tentang pekerjaan, kekasih, teman2nya, yang
selama ini ia simpan sendiri, karena Emma tergolong orang yang lebih suka menjaga perasaan orang lain ketimbang bersikap jujur. Bahkan dia sebenarnya belum pernah merasakan jatuh cinta sama sekali. Dalam kondisi tekanan karena turbulensi, Emma berapi-api mengungkapkan segalanya kepada pria yang duduk di sampingnya, Jack Harper (Tyler Hoechlin).
Saat waktunya kembali ke kantor, Manager perusahaannya Cybil (Laverne Cox) memperkenalkan
CEO mereka yang baru, guest who? Jack Harper teman perjalanannya dari
Chicago. Emma merasa canggung dengan keadaan itu, ia menyadari Jack mengenali dia dan mengingat seluruh cerita di pesawat. Sebenarnya, layaknya wanita pada umumnya, Emma sering curhatan dengan 2 teman serumahnya. Tapi sebagai wanita juga, tetap saja ada yang dirahasiakan dalam pertemanan ya kan? Tapi ia benar2 terbuka tentang ketakutan, kecemasan akan percintaan dan masa depannya juga rahasia2 kecil lain yang sebenarnya sering ia lakukan dalam kesehariannya karena tekanan Turbulensi dalam pesawat bersama Jack. Emma kemudian menemui Jack dan meminta bahwa apa yang dikatakannya dalam pesawat tetap menjadi rahasia mereka berdua. Jack pun menyanggupi dan meminta Emma juga tidak menceritakan kepada siapapun bahwa Jack pernah ke Chicago.
Saat hendak keluar dari ruangan, Jack bertanya ‘apakah
kau benar2 belum pernah jatuh cinta?’, and she said, ‘Maksud sy adalah, siapa yang tahu arti cinta yang sesungguhnya? Tidak ada seorangpun di dunia ini yang benar2 mengetahui arti cinta yang sesungguhnya, ya kan? Itu fakta! Jadi saya tidak bisa memahami apa itu cinta dan tentu saja saya tidak pernah mengalaminya. (yeahh... wellcome to the club beb..) Entah kenapa seluruh kronologi pengungkapan itu justru membawa pemahaman baru bagi Emma, ia mulai sadar dan menuntut sesuatu yang lebih dari hubungannya dengan Connor kekasihnya yang
selama ini baik2 saja. Selama ini Emma selalu berusaha ‘menyukai’ apapun yang Connor
lakukan. Pilihan Musiknya, caranya bercinta, yang bahkan Emma sendiri tidak mengerti sama sekali. Ia mengharapkan keterbukaan dan sesuatu yang lain dalam hubungannya, tapi itu malah membuat mereka breakup.
Mendengar Emma
putus dengan Connor, Jack mengajaknya dinner. Dan keduanya mulai berkencan. Semakin hari, Emma
merasa ia telah jatuh cinta dan semakin terbuka pada Harper. Dia menyatakan
segala keinginan terdalamnya tentang sebuah hubungan. Bagi Emma, bisa berkencan
dengan Jack adalah sesuatu hal yang langka. Pria tampan, sukses dengan tubuh super hot, biasanya hanya mengejar gadis2 sekelas model. Tapi Harper meyakinkan Emma,
bahwa diapun layak dicintai. Ia bahkan berkata ia sudah menyukai Emma sejak awal pertemuan mereka di pesawat, ketika Emma mulai berkata2 tanpa berhenti. Ia semakin terpesona dan jatuh
cinta pada Jack. Tapi semakin Emma terbuka, Jack malah semakin tertutup dengan
kehidupannya.
Teman serumah Emma, Lissy tidak setuju karena merasa
hubungan itu terlalu sepihak. Ketika suatu waktu Jack dipanggil wawancara ke sebuah
televisi, seluruh pegawai menonton acara itu. Ia diminta menggambarkan tentang target projek
baru perusahaannya yang bertajuk ‘gadis di jalanan’ dan deskripsi targetnya sangat mengacu pada
Emma. Seluruh pegawai kantor menyaksikan itu dan langsung menyoraki Emma. Seketika semua orang tahu hubungannya dengan sang bos lengkap dengan rahasia terdalam perasaannya selama ini. Merasa
dipermalukan dan dikhianati, Emma marah pada Harper dan tidak mau bertemu atau
berbicara dengannya lagi.
Ketika pemasaran produk ‘Panda Bites’ meningkat
secara signifikan setelah iklan berbayar di Majalah untuk Lansia, Cybil memuji Nick karena mengira itu adalah ide Nick, tapi kemudian Emma mengklaim
bahwa itu adalah idenya. Sehingga penghargaan itu diberikan pada Emma. Karena hal itu Emma meminta promosi jabatan, menurutnya Cybil sudah menjanjikan hal itu jika
kerjanya bagus. Ia lalu dipromosikan. Tapi tetap saja teman2 kantornya berkata ‘itulah
yang kau dapatkan jika kau tidur dengan CEO perusahaan.’ Cybil berpesan bahwa
Emma harus serius dan bekerja keras agar ia tidak dianggap dapat promosi karena
tidur dengan bosnya.
So, apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana kelanjutan
hubungan Emma dan Harper? Ayo nonton gengs, ini film dirilis 13 September 2019,
baru banget kan?? Setahu saya si Tyler Hoechlin ini selalu memainkan
peran antagonis, entah film apa saya lupa deh, film2 psikopat begitu, lihat aja wajahnya yang cool dan aneh kalau senyum. Sementara Alexandra
Deddario cukup sering dengan film2 komedi romantis.
Well, menurut saya Emma
adalah gadis lugu yang di satu sisi memaksa diri untuk puas dengan hidupnya, ia merasa bahwa ia
tidak layak menerima lebih dari itu. Di sisi lain so desperate untuk mengalami sesuatu yang lebih dari pencapaian hidupnya selama ini yang datar2 saja, ya
kan?? But, menjadi seperti Emma rasanya terlalu lugu ya... Benar bahwa dalam hubungan harus ada keterbukaan dan saling menjaga kepercayaan. Tapi terkadang jika berlebihan, bisa membuatmu tidak dihargai lagi atau diremehkan gengs... I mean, okay, kita saling terbuka. Tapi bahwa, ada bagian2 tertentu yang tetap menjadi 'area privat' ya gengs, dalam arti yang baik tentunya.
Well, can you? keep a secret??










Tidak ada komentar:
Posting Komentar