Salve Sahabat Tuhan Yesus dan Bunda Maria, wellcome to 2020. Sudah punya resolusi untuk tahun ini? Saya meniatkan menyelesaikan Vlog dan Blog 25 kisah para Santo dan Santa yang sudah saya mulai dari tahun 2019 kemarin. Serta bersekutu lebih dalam lagi dengan Bapa di surga, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Amin.
Ijinkan saya menceritakan sedikit kegiatan saya menjelang Natal. Biasanya di bulan Desember Komunitas Persekutuan Doa kami punya retret pembaharuan Hidup Baru dalam Roh. Dan Retret itu sudah berjalan dengan baik dan lancar, Terpujialh Tuhan.
Sebagai anggota PD kami wajib ikut menjadi panitia dan peserta. Nah, setelah retret ini berakhir, saya harus bergabung bersama teman-teman Tim ‘SM Peduli’, berbagi Sembako untuk para penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), para Janda dan anak2 penyandang Disabilitas yang kehidupan ekonomi mereka sangat sulit.
Sebenarnya pembagian Sembako ini kami jalankan setiap bulan, tapi di edisi Natal jumlahnya lebih banyak dan tersebar di beberapa tempat dengan jarak cukup jauh, itulah sebabnya sangat menguras tenaga dan waktu.
Tapi demi mereka yang membutuhkan kunjungan dan hiburan, kami tetap bersemangat. Akan ada vlog khusus untuk kegiatan ini, supaya teman2 semua bisa ikut merasakan sukacita yang kami rasakan ketika bertemu dengan mereka.
Well, di bagian ke-8 ini, kita akan bercerita tentang Santo Robert Belarmino. Terlahir dari keluarga miskin keturunan bangsawan, di Montepulciano, Tuscany, Italia pada tanggal 4 Oktober 1542 beliau adalah imam Yesuit dan seorang Kardinal Gereja Katolik Roma.
Sebenarnya Robert Belarmino adalah keponakan dari Paus Marsellus II atau Marcelo Cervini, yang menjabat singkat di tahun 1555. Tapi kenaikannya menjadi Kardinal bukan karena nepotisme tapi karena semangat baja dan kemampuan intelektualnya yang luar biasa.
Robert Belarmino masuk serikat Yesus pada tahun 1560 dan melanjutkan studi di Roma, Paduadan Louvain. Pada tahun 1570 ditahbiskan menjadi imam dan mengajar di Louvain sampai tahun 1576. Di tahun 1576 Belarmino dipanggil kembali ke Roma menjabat posisi baru ‘Teologi Kontroversial’ di Collegium Romanus milik Serikat Yesuit yang didirikan oleh Santo Ignatius Loyola.
Belarmino mulai memberikan kuliah kepada calon2 imam baik Yesuit maupun tarekat lainnya untuk menjawab tantangan dari Teologi Protestanisme. Publikasi sistem pengajaran Belarmino menandai era baru dalam perdebatan teologis antara Gereja Katolik dan Kristen Reformasi. Belarmino bukanlah seorang pendebat yang emosional. Tetapi seorang yang terpelajar dan sistematis yang tidak dapat diabaikan oleh para teolog Protestan.
Ia sangat
terlatih dalam berargumen dan menggunakan banyak riset historis.
Pada tahun 1592, Bellarminus diangkat menjadi Rektor
Akademi Roma dan berkat kerja kerasnya berhasil menerbitkan versi ‘Sixtus-Klemens’
dari Alkitab Vulgata.
Setelah tahun 1599, kehidupannya diisi oleh gabungan antara kepintarannya sebagai pendebat dan kesibukannya sehari-hari dalam hirarki Gereja.
Pada tanggal 3 Maret 1599, Sri Paus Klemens VIII mengangkat Robert Belarmino menjadi Kardinal di gereja Katolik Roma. Sri Paus Klemens ini dikenal suka mengangkat figur-figur menonjol dalam Gereja Katolik kala itu untuk menjadi Kardinal pada masa pontifikatnya selama tahun 1592-1605.
Diantaranya ada Sejarawan Gereja Cesare Boronio. Ketika mengangkat Robert
Belarmino menjadi Kardinal, Sri Paus berkata: “kami mengangkat orang ini karena
Gereja Allah tidak memiliki orang pintar yang setara dengannya.”
Serikat Yesuit dan Belarmino sendiri berusaha memprotes bahkan menolak pengangkatan ini, namun Sri Paus malah mengancam akan melakukan ekskomunikasi.
Sesungguhnya, pengangkatan ini tidak hanya menunjukkan kejelian Sri Paus Klemens VIII dalam memilih figur cerdas dan berbakat, tapi juga sebuah tindakan kristisme terang-terangan terhadap pendahulunya, Paus Sixtus V (1585-1590), yang nyaris saja memasukan karya terbesar Kardinal Belarmino berjudul ‘Perdebatan tentang Kontroversi Iman Kristen terhadap Bidaah masa kini’ ke dalam daftar Buku Terlarang.
Hal ini tidak terjadi lantaran sang Paus keburu wafat dan digantikan oleh Sri Paus Klemens VIII.
Kemarahan Paus Sixtus V dikarenakan dalam buku tersebut Belarmino berargumentasi bahwa Kepausan hanya memiliki kuasa tak langsung terhadap masalah-masalah sipil (non-gerejawi).
Pada tahun 1602 Bellarminus sempat menjadi Uskup Capoa. Ia menjalankan jabatan pastoralnya dengan sangat baik sampai tahun 1605 dan dipanggil kembali ke Roma untuk pengangkatan Paus yang kemudian terpilihlah Paus Paulus V.
Sejak itu Paus Paulus V mempertahankan Bellarminus tetap berada disisinya di Roma. Ia membantu Paus Paulus dalam banyak hal. Baik itu urusan intern di Roma maupun masalah2 dengan hubungan antara kepausan dan raja2 yang berkuasa di kala itu.
Di dekade terakhir masa hidupnya, Bellarminus lebih
banyak berkarya dalam bidang spiritual. Ia mempublikasikan ‘Komentar Mazmur’
yang besar dan menerbitkan tulisan2 devosional yang terkenal.
Bellarminus wafat di usia 78 tahun, pada tanggal 17 September 1621 di Roma, Italia. Ia dikanonisasi pada tahun 1930 oleh Paus Pius XI dan menjadi seorang Santo dan Doktor Gereja dalam Gereja Katolik Roma. Jasadnya yang awet dan tidak hancur disemayamkan di Chiesa di Sant’Ignazio Roma, Italia.
Nah, segala kisah dan penjelasan tentang Santo Robert Bellarminus ini buat saya sangatlah rumit dan tidak saya pahami benar, semasa hidupnya beliau adalah pejabat tinggi dalam Gereja Katolik Roma.
Banyak lagi penjelasan tentang Santo yang cerdas ini di web Katolik. Terima kasih sudah membaca sampai selesai, semoga menginspirasi dan menjadi berkat.










